Sabtu, 31 Desember 2011

2011 Ketika hidupku bergantung sepenuhnya pada Bapa




Dalam hitungan 1 jam ke depan kita sudah memasuki tahun 2012... waktu seakan berguir begitu cepat... rasanya aku baru menuliskan note di account Facebook tentang 2010 Ketika banyak hal dirampas dariku dan sekarang aku kembali menuliskan sesuatu di blog ini tentang 2011 tahun dengan hidup mengandalkan Tuhan dan melihat Tuhan bekerja dengan ajaib...

Link note 2010 liat dibawah ini


Tahun ini adalah tahun ke-2 aku dengan status residen bedah, tidak ada begitu banyak perbedaan dibanding tahun 2010, rutinitas harian tetaplah rumah sakit, capek, jengkel, kelelahan kronik sinergis dengan kepuasan merawat pasien, melihat senyuman mereka, berbaur dengan paramedis, menikmati kehidupan sebagai residen... yeah akhirnya aku menikmati dan menerima setiap keluhan-keluhan yang terucap dari mulutku sebagai sisi humanisku...

Tahun ini adalah tahun dimana aku bisa beradaptasi dengan apa yang sedang aku jalani, merasakan kehangatan dalam keluarga walaupun begitu minim waktu untuk berinteraksi dengan mereka sekalipun kami berada di rumah yang sama... rumah sakit sepertinya menjadi rumah pertamaku... aku bisa menikmati quality time with my frenz... kesibukan kami dan jarak yang memisahkan tidak pernah bsia membuat kami untuk melupakan satu dengan yang lain... aku bisa terlibat dalam pelayanan dengan ritme yang berbeda...

Terima kasih untuk setiap langkah awal yang dipercayakan padaku, aku bukan seseorang yang percaya diri untuk melakukan sesuatu hal pertama kali tapi Bapa memberikanku banyak kepercayaan yang aku sendiri tidak menyadari itu bahwa aku melakukannya... untuk national case report yang akhirnya membawaku menginjakkan kaki di tanah Batak...

Terima kasih untuk mengajarku benar-benar bergantung pada Bapa, dan mengajarku bahwa rencana Bapa SELALU lebih indah dari rencanaku... termasuk kisah liburan yang tertunda... bagaimana Bapa memenuhi hasratku untuk refreshing, gak tanggung-tanggung, bukan hanya jalan-jalan beberapa jam ke tomohon seperti rencanaku yang hancur lebur tapi hampir seminggu di Makassar secara gratis...

Tahun ini juga adalah tahun dimana aku belajar banyak dan diajar tentang relationship, aku belajar mempercayakan penaku kepada Bapa untuk menuliskan kisah cintaku... kisah cintaku dengan Bapa dan belajar mencintai my future husband...

Untuk seseorang yang Tuhan hadirkan dalam hidupku... Terima kasih untuk persahabatan 1 tahun ini, terima kasih telah menjadi teman sharing yang baik walau jarak memisahkan kita... Terima kasih telah membuatku bersyukur dengan apa yang aku jalani saat ini... Terima kasih telah membawaku melihat dunia luar lewat petualanganmu...

The end of this year is now... thank God for everything You’ve done in my life...


Minggu, 25 Desember 2011

Mission Impossible : Salvation Protocol (part 1)


Seminggu sebelum natal aku nonton filmnya si Tom Cruise "Mission Impossible 4 - Ghost Protocol"... lama juga gak nyaksiin si Tom Cruise dengan adegan-adegan heroiknya yang bikin aku menarik nafas panjang sambil jantung berdegup dan mulut menganga tanda kekaguman... 

Nonton kali ini bareng teman-teman residen, rela-relain habis jaga, tidur sebentar dan kembali begadang karena nonton filmnya hampir jam 10 malam... penonton pun tetap saja exciting dengan film ini, penonton di studio 21 manado full sampe kursi paling depan, padahal ini hari minggu dan harga tiket lumayan diatas rata-rata... well sekarang orang membeli kenyamanan dan kualitas, bukan melihat harga saja...

Seperti yang aku duga, adegan-adegan seru seorang Tom Cruise emang masih menghasilkan tontonan yang oke punya... misi-misi berbahaya yang harus dilakukannya bahkan terkadang mengancam nyawanya sendiri... dan disisi lain ia harus merelakan berpisah dari istrinya demi keamanan dan keselamatan orang yang dicintainya...

Kali ini bercerita tentang Ghost protocol, suatu misi "gila" karena mereka gak mendapat back up dari pemerintahnya, bahkan pemerintahnya sendiri menyangkal adanya kelompok mereka dan setara dengan teroris...misi yang sangat sukar dengan dukungan minim... lepas dari dukungan otoritas tertinggi...

Setelah menonton film itu aku kepikiran tentang Salvation Protocol... 
 "For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life"
- KJV John 3:16
Allah Bapa sebagai otoritas tertinggi menyusun suatu misi yang rasanya mustahil, menyelamatkan umat ciptaanNya dari maut akibat dosa...mustahil manusia bisa bebas dari maut... mustahil manusia bisa lepas dari kematian kekal... karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah... gak ada jalan untuk manusia lepas dari hukuman kekal...



Allah terlalu mencintai umat ciptaanNya... maka dijalankanlah
  Mission Impossible : Salvation Protocol... 
Allah memilih Agen terbaiknya, AnakNya yang Tunggal Yesus Kristus untuk datang ke dunia dan menjalankan misi untuk menyelamatkan umat manusia... Sesuatu yang luar biasa karena Yesus turun ke dunia menjadi manusia, lahir dari wanita biasa yang belum bersuami (Maria dan Yusuf waktu itu statusnya masih tunangan), memilih tempat yang "istimewa" untuk kelahiranNya, kandang hewan... bukan di rumah bersalin yang mewah, bukan di penginapan... bukan perkara mudah Allah mengambil rupa manusia, Raja menjelma jadi rakyat jelata bahkan bisa dikatakan miskin, karena gak bisa dapat tempat yang terbaik untuk kelahiranNya... tapi Yesus mau ngambil tugas itu demi misi menyelamatkan umat manusia....



Kandang Betlehem... tempat yang hina dan dipandang rendah oleh masyarakat waktu itu... tapi Kandang itu juga menjadi simbol kepercayaan para gembala di padang akan kabar gembira yang diwartakan para malaikat ...

Lukas mencatatnya dalam pasal 2
2:8. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." 

Kandang domba menjadi simbol kesetaraan bahwa misi penyelamatan Allah berlaku untuk semua orang, gak ada yang namanya orang pinggiran... coba dech kamu pikir kalau seandainya Yesus memilih dilahirkan di rumah bersalin yang mewah atau tempat penginapan, mungkin itu akan menjadi penghalang bagi kabar kesukaan yang diwartakan di padang Betlehem... Para gembala pasti akan terhalang untuk pergi mengunjungi bayi Yesus... TAPI cerita yang kita tahu adalah para gembala dengan penuh sukacita pergi ke Kandang di Betlehem, kota Daud dan menjumpai bayi Yesus yang dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan... 



Misi Yesus bukan hanya sekedar lahir ke dunia ini... masih ada tugas panjang yang diembannya sehubungan dengan Mission Impossible : Salvation Protocol... KelahiranNya ke dunia ini adalah awal dari misi penyelamatanNya... masih ada tahun-tahun dimana Yesus menjadi anak seorang tukang kayu, bekerja membantu ayahnya Yusuf... masih ada tahun-tahun dimana Yesus berada di bait Allah, ada 3 1/2 tahun yang penuh dengan pengajaran dan mujizat... dan ada Misi Terbaik sepanjang masa... ketika Yesus mengorbankan diriNya sendiri mati di kayu salib demi misi yang diemban itu berhasil... Yah, misi Allah untuk menyelamatkan umat manusia.... Misi yang hanya bisa dikerjakan oleh Yesus sebagai Anak Allah... Karya Keselamatan bagi mereka yang percaya di dalam namaNya...
Hari ini kita merayakan Natal, hari kelahiran Yesus Kristus, awal dari misi mustahil itu... semoga Natal bukan berpusat pada diri kita, pada apa yang kita pakai, pada makanan-makanan istimewa, pada minuman-minuman yang bahkan memabukkan, pada kembang api dan segala keramaian suasana pesta... semoga kita bisa memaknai bahwa Natal ada karena Allah begitu mencintai manusia ciptaanNya, bahwa Allah tidak menginginkan ciptaanNya binasa dalam dosa...


Have a blessed Christmas... Today a Child is born...

_angie maurene_

ps. to be continued Salvation Protocol part 2

Sabtu, 17 Desember 2011

Yusuf di "sumur kematian"

Pernahkah teman-teman mengalami saat temen-temen melakukan sesuatu yang benar, keadaan justru menjadi buruk? Have you ever had one of those days when things seem to go wrong instead of right? Have you ever feel when things don't seem to go your way and all your efforts can't prevail? Atau pernahkah pada suatu saat, temen-temen menemukan diri sedang berada dalam puncak kehidupan, dan hanya beberapa saat kemudian sudah berada di sebuah lubang, atau sedang berada diantaranya?

Well, jawabannya pasti kita semua pernah mengalaminya. Kita pernah mengalami saat-saat di mana keadaan kita baik-baik saja, semuanya berjalan dengan lancar, tiba-tiba sesuatu yang buruk terjadi dan mengubah seluruh kehidupan kita. Atau mungkin teman-teman juga pernah mengalami keadaan dimana engkau sedang merencakan banyak hal di dalam hidupmu, dan tiba-tiba sesuatu terjadi dan mengubah seluruh rencana yang telah engkau rencanakan.

Atau pernahkah temen-temen merasakan kalian sudah melakukan banyak hal, namun sepertinya semua usaha temen-temen itu tidak menghasilkan apapun? Atau pernah kah temen-temen merasakan hampir ingin menyerah dalam melakukan sesuatu? Atau pernahkah temen-temen merasakan ingin menyerah dalam mencapai impian kalian?

Keadaan begitu sulit, semuanya serba tidak mungkin, dan seolah-olah tidak ada harapan untuk mencapainya. Seolah-olah temen-temen sedang berada dalam lubang yang sangat dalam dan tidak ada jalan untuk keluar.
Jika itu yang teman-teman rasakan hari-hari ini, aku mau bilang, kalau kalian tidak sendiri dan pastinya temen-temen bukan orang pertama yang mengalaminya.

Aku ingin temen-temen bertemu dengan seseorang anak muda.. Anak muda biasa, yang bahkan dikatakan seorang anak yang manja. Seorang anak muda yang tadinya adalah anak kesayangan ayahnya. Seorang anak muda yang tadinya memiliki banyak baju-baju yang indah, memiliki kehidupan yang lumayan baik. Tetapi semuanya itu tiba-tiba berubah. Hari ini dia mendapati dirinya berada di dasar sumur, sendiri, lembab, kedinginan, ketakutan dan gemetar.

Dia tidak mengerti mengapa ini bisa terjadi di dalam hidupnya. Ini bukanlah hidup yang dia inginkan..ini bukanlah hidup yang dia impikan. Dia tidak menyangka kalau dia harus mengalami ini hanya karena dia memiliki sebuah mimpi. Sebuah mimpi yang seharusnya menjadi kenyataan, sebuah mimpi yang luar biasa besar untuk anak muda seusianya, sebuah mimpi yang terlihat mustahil, sebuah mimpi yang bahkan ditolak oleh saudara-saudaranya, bahkan ayahnya sendiri.

Ya..kalian pasti kenal dengan anak muda ini..kalian pasti tahu kisahnya.. Ya..dia Yusuf.

Aku ingin teman-teman melihat salah satu fase dalam kehidupan Yusuf yang mungkin saja, sangat mirip dengan kehidupan kita hari-hari ini. Ketika Yusuf menerima mimpi dari Tuhan, dia mungkin merasa bahwa dia adalah orang yang paling berbahagia di dunia. Dia merasa dia sudah memiliki segalanya. Dia memiliki keluarga, seorang ayah yang menyayanginya, fasilitas yang ok, dan sekarang Tuhan memberikan dia sebuah mimpi, sebuah visi yang besar dalam hidupnya. Apa lagi yang bisa dirindukan dan diinginkan seorang anak muda seusianya?

Ketika dia merasa bahwa hidupnya sedang berada di puncak, ketika dia sedang bergembira dengan mimpinya tersebut, dia ingin berbagi, ingin menceritakan mimpinya kepada orang tuanya, kepada saudara-saudaranya. Namun, bukan pujian, bukan semangat yang dia terima. Dia menerima penolakan, dia menerima sikap merendahkan, dia menerima penghinaan.

Apakah itu yang sedang temen-temen alami hari-hari ini? Engkau memiliki impian, engkau memiliki visi yang besar yang Tuhan taruhkan di dalam hidupmu. Engkau ingin berbagi mimpi, visi tersebut dengan orang terdekatmu. Engkau tahu, untuk mencapainya, engkau membutuhkan dukungan mereka.

Tetapi apa yang engkau terima.. “ah..lu mah ga bisa..”, “ha?? Lu? Punya mimpi seperti itu? Itu mimpi apa ngimpi?”, “udahlah..jangan terlalu tinggi bermimpi, nanti sakit kalau jatuh” , “nak, ayah ga bisa membiayai kuliah mu untuk jadi dokter, jadi kamu jadi pegawai negri aja..” , “mustahil lu bisa mencapainya..sekolah aja lu ga selesai”.

Engkau mulai menerima ketidakpercayaan akan mimpi mu, engkau mulai dihina, diolok-olok karena mimpimu, engkau mulai direndahkan karena mimpimu, engkau mulai menerima banyak penolakan, engkau mulai menerima banyak “nasihat” yang seolah-olah benar dan realistik, namun sebenarnya sedang mematikan impianmu. Dan yang lebih parah lagi, engkau menerima semua penolakan bukan dari mereka yang jauh, tetapi dari orang-orang terdekat mu.. Sahabatmu, saduaramu, keluarga mu, bahkan orang tuamu sendiri. And then, what you gonna do?

Yusuf mengerti apa yang sedang kalian alami, dia tahu bagaimana rasanya sebagai anak muda yang memiliki mimpi besar, visi besar, kemudian diremehkan dan direndahkan. Bahkan Yesus sendiri pun pernah mengalaminya. Dia pernah berada di posisi mu saat ini. Ketika Dia ingin melayani di daerah di mana Dia dibesarkan, seluruh orang menolakNya..semua orang menghina Dia, hanya karena mereka tahu kalau Dia anak tukang kayu. Yesus pun tahu apa rasanya ditolak karena setiap impian mu yang besar, impian yang tidak masuk akal dan hanya karena masalahbackground atau latar belakang keluarga.

Namun aku hari ini ingin mengatakan kepada teman-teman, ketika engkau tahu mimpi mu adalah mimpi yang sangat besar, ketika engkau menerima berbagai penghinaan, penolakan, intimidasi, keraguan untuk mencapai mimpimu, maka disitulah engkau tahu bahwa engkau sedang berada di track yang benar.

Maka di situlah engkau tahu bahwa mimpi itu, visi itu berasal dari Tuhan. Karena Dia adalah Tuhan yang besar, Allah yang besar, maka Dia juga akan memberikan mimpi-mimpi yang besar, visi yang besar di dalam hidupmu. Dan di saat engkau merasa mimpi itu terlalu besar, di saat itulah engkau tahu, bahwa engkau lebih membutuhkan Tuhan untuk mengubah kemustahilan itu untuk menjadi kenyataan.

Sejarah besar umat manusia diukir oleh orang-orang yang memiliki mimpi yang besar. Dunia ini dipengaruhi oleh orang-orang yang tidak menyerah akan mimpi-mimpi mereka yang luar biasa. Kita menikmati berbagai hal yang luar biasa sekarang ini, adalah hasil dari orang-orang yang tidak memperdulikan apa yang dikatakan orang lain tentang mimpi mereka. Mereka adalah orang-orang yang lebih mempercayai apa yang dikatakan Tuhan, si pemberi mimpi tersebut, dibandingkan orang-orang disekitar mereka yang berusaha memadamkan impian mereka untuk menjadi kenyataaan.
Tidak akan ada bola lampu, jika Thomas Alfa Edison menyerah pada percobaannya yang ke 1000. Tidak akan ada pembebasan perbudakan  jika pada saat itu Abraham Linchon menyerah untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Linchon menerima berbagai kegagalan dalam hidupnya.

Kegagalan pertama dimulai ketika ia berbisnis pada 1831. Kalah di Badan Legislatif pada 1832. Pada 1833, mengalami kegagalan kembali dalam bisnisnya dan mengalami patah semangat pada 1836. Abraham Lincoln gagal menduduki dewan pemilih pada 1840 dan gagal menjadi anggota Konggres pada 1846 serta gagal menjadi anggota Dewan Senat 1855. Pada 1856, Lincoln gagal menjadi Presiden dan gtagal menjadi Dewan senat pada 1858. Akhirnya dilantik menjadi Presiden Amerika ke-16 dan salah seorang Presiden yang sukses dalam sejarah Amerika.

Tidak akan ada yang namanya Pesawat apabila Wright Bersaudara menyerah dalam mencapai mimpi mereka untuk menerbangkan manusia. Impian mereka bahkan ditentang sendiri oleh ayahnya yang kala itu adalah seorang pendeta. Tetapi itu tidak membuat mereka memadamkan impian mereka. Tidak akan ada namanya KFC jika saat itu Kolonel Sanders kala itu menyerah untuk menawarkan resep ayam gorengnya ke berbagai negara bagian di Amerika.

Generasi kita ini merupakan warisan dari para pendahulu kita yang mengerti apa artinya tidak menyerah. Generasi ini adalah warisan dari para pendahulu kita yang mengerti apa artinya mewujudkan impian yang besar. Dan warisan yang sama, yang harus kita berikan kepada generasi di bawah kita nantinya.

Mungkin temen-temen berkata, “Tp gw udah ga ada harapan” atau “gw tau itu, tp kenyataannya gw ga tau lagi harus berbuat apa”, “gw dah lakukan ini itu, tp ga ada hasilnya, gw dah mentok”, “Gw dah coba berbagai cara, gw dah berusaha terus, tetapi ga ada jalan keluar” .

Well, hal yang sama juga dialami oleh Yusuf. Seolah-olah belum cukup mengesalkan dan melemahkan, gara-gara mimpi tersebut, Yusuf harus mendapati dirinya berada di dalam sumur, dibuang oleh saudara-saudaranya. Mimpinya membuat saudara-saudaranya cemburu kepada. Gara-gara mimpinya, Yusuf harus mengabiskan malam itu di dalam sumur. Dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia mau maju tidak bisa, mundur tidak bisa, terperangkap, tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan menurut catatan sejarah, sumur dimana Yusuf dibuang, dinamankan “sumur kematian”.

Apakah ini yang sedang teman-teman alami? Apakah engkau seolah-olah sedang mengalami “kematian”? “Kematian” akan setiap mimpi-mimpimu, “kematian” akan setiap harapan mu? Engkau seolah-olah sedang berada di dalam sumur yang dalam. Engkau tidak bisa berbuat apa-apa, engkau tidak bisa bergerak ke mana pun. Seolah-olah semua pintu tertutup untukmu, seolah-olah semua jalan keluar menghilang dari hadapan mu. Seolah-olah setiap apapun yang engkau lakukan tidak membuahkan hasil apapun.

Buntu, sendiri, gelap, kedinginan, dan kesal, itulah yang dialami Yusuf. Aku yakin di dalam sumur tersebut dia mulai membayangkan kehidupannya sebelum mimpi itu datang. Dia mulai membayangkan bahwa tidak seperti ini seharusnya jadinya hidupnya. Mungkin saja di dalam sumur tersebut dia mulai merasa bagaimana mungkin mimpinya akan menjadi kenyataan kalau dia di dalam sumur tersebut. Mungkin saja pada saat itu Yusuf berpikir bahwa mati sudah setiap mimpinya. Untuk Yusuf, lubang itu seperti jalan buntu yang gelap, namun yang Yusuf tidak ketahui adalah bahwa sumur tersebut sebenarnya merupakan sebuah jalan ke sebuah istana – sebuah rute langsung untuk menuju ke sana.

Aku mau berkata begini teman-teman, perjalanan hidupmu belum akan dimulai sebelum engkau menemukan apa yang menjadi impian mu, mimpi mu, visimu. Perjalan hidupmu yang sebenarnya baru akan dimulai ketika engkau sudah menemukan apa yang menjadi impianmu.

Perjalanan menuju impian tersebut tidaklah mudah. Hal pertama yang akan temen-temen temui sebelum memulai perjalanan menuju impian mu adalah sumur “kematian” tersebut. Sumur di mana seolah-olah harapan sudah tidak ada lagi. Sumur di mana mungkin temen-temen akan menghadapi orang-orang yang berkata “Kan sudah gw bilang..lu ga bakalan bisa”, “Gw bilang juga apa..lu tuh mimpinya kegedean”. Tetapi di sumur inilah, letak kekuatan mu.

Di sumur inilah Tuhan sedang melatih engkau untuk lebih mendengarkan Dia daripada sekelilingmu. Di sumur inilah, Tuhan mau engkau sendirian, dan hanya berduaan dengan Dia saja untuk menerima kekuatan yang baru yang dari padaNya. Di sumur inilah, Tuhan sedang mempersiapkan engkau untuk menempuh perjalanan mu yang luar biasa. Di sumur inilah awal di mana setiap impian mu akan digenapi. Di sumur inilah, yang tadinya dikatakan sumur kematian, Tuhan mengubahkannya menjadi sumurmu kehidupan. Kehidupan akan harapanmu, kehidupan akan jalan keluar, kehidupan akan setiap kekuatan baru, kehidupan akan setiap semangat baru. Bahkan sumur tersebut adalah rute yang akan membawa kalian menuju rute tercepat menuju impian kalian.

So, kalau kalian sedang merasa seperti Yusuf, kalian sedang merasa seperti di dalam sumur, kalian tidak bisa berbuat apapun, kalian tidak bisa bergerak kemanapun, maka kalian tahu kalau kalian sedang berada semakin dekat dengan impian kalian. Ketika kalian merasa seperti sedang di dalam sumur kematian tersebut, kalian tahu bahwa Tuhan sedang mempersipkan kalian. Tuhan sedang memperbaharuhi kekuatan kalian. Jangan patah semangat..jangan menyerah.. Help is on the way.

Guys, aku membayangkan ketika Yusuf berada di dalam sumur..didepannya tembok, dibelakangnya juga..bankan disekelilingnya adalah jalan buntu. Namun satu-satunya lubang yang terbuka adalah di atas. Ketika engkau mendapati dirimu sedang berada dalam titik terendah hidupmu, maka engkau tidak punya pilihan lagi selain untuk naik ke atas. Ketika engkau mendapati dirimu sudah mentok berada di paling bawah, maka tidak ada pilihan lagi selain naik ke atas. Satu-satunya jalan keluar hanya ada di atas, dan itu adalah dari Tuhan. Hang on sampe akhirnya akan ada pertolongan yg akan datang dari atas, akan ada tali pengharapan yang akan mulai di turunkan untuk membawa kalian naik dan semakin dekat dengan impian kalian.

Tali pengharapan tersebut yang disediakan bagi temen-temen adalah firman Tuhan. Alkitab menyediakan kita peta untuk membimbing kita keluar dari lubang apapun. Mazmur 34: 20 berkata, “Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;” Dengan kata lain, kita semua akan mengalami berada di “lubang” itu – mereka tak terelakkan – tetapi kita bisa keluar dari sana ketika kita memegang kuat-kuat tali pengharapan yaitu firman Tuhan dan memutuskan untuk memanjat keluar.

Bertahanlah teman-teman. Hanya sebenar lagi kok. Dia sedang mempersiapkan teman-teman. Aku juga sedang mengalami hal yang sama, dan ini yang Tuhan sampaikan. Jangan sampai kita merusak apa yang telah Tuhan sediakan dan siapkan untuk kita. Ketika aku sedang mengalami masa-masa yang sulit ini, Dia ingatkan aku ada suatu lagu yang luar biasa. Liriknya yang sangat luar biasa dan menguatkan. Aku ingin temen-temen membaca liriknya dan mendengarkan lagunya, agar teman-teman juga menemukan kekuatan yang sama. Aku percaya seandainya lagu ini sudah ada di jamannya Yusuf, dia pun akan menyanyikan lagu yang sama.

I Understand by Smokie Norful

Sometimes I feel like giving up
It seems like my best just ain't good enough
Lord if you hear me, I'm calling you
Do you see, do you care all about what I'm going through
And then he says, one more day, one more step
See I'm preparing you for myself
And when you can't hear my voice, please trust my plan
I'm the Lord, I see and yes I understand

But sometimes I feel like I'm all alone
I'm just like a stranger so far from home
I feel like I've done all that I can do
Please Lord give me strength, I'm just trying to make it through
That's when he told me one more day, one more step
See I'm preparing you for myself
And if you can't hear my voice, please trust my plan
I'm the Lord I see you and yes I understand

He knows how much we can bear
And in the time of trouble he promised he would always be there
I understand
The Lord is telling you yes I understand
I am the Lord I see you and yes I understand

I am the Lord I change not
I won't forget nor have I forgot
You see everything works according to my plan
I am God, trust me, I got the whole world in my hand

One more day, one more step
I'm preparing you all for myself
And you can't hear me speaking, just trust my plan
I'm the Lord I see you and yes I understand
I'm the Lord I see and yes I understand
I am the Lord I see what you're going through
Every problem, every trial, every burden, every situation
I understand, I won't leave you
I understand, understand, understand


Wow...suatu kata-kata yang luar biasa temen-temen. Kalimat yang luar biasa menguatkan ku ketika dikatakan,

“And then he says, one more day, one more step
See I'm preparing you for myself
And when you can't hear my voice, please trust my plan”

Yups..one more step, one more day teman-teman. Dia sedang mempersiapkan kita dan dia meminta kita untuk percaya pada rencanaNya. Walaupun mungkin kita seringkali tidak mengerti mengapa kita harus melewati sumur tersebut, terkadang kita tidak mengerti mengapa kita harus melewati semua hal yang berat dan tidak mengenakkan tersebut. Namun satu hal yang tetap terus aku pegang, Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8:28)

Aku harap ini bisa meng-encourage temen-temen, menguatkan, dan memotivasi teman-temen. Never give up on your dream..coz God never gives up on you.. Ketika mimpi itu Dia yang taruhkan, maka Dia akan memastikan kalian akan menyelesaikan dan akhirnya mewujudkannya.

by
Strongeagle
“See you at the finish line..!”

PS: Jika kalian merasa di berkati dan mau meng-copy paste notes ini, silahkan2 saja, tp tolong di tulis siapa penulisnya, (Strongegale "morris" Generation) dan tolong aku di tag juga di notes kalian itu, sehingga aku bisa tau reaksi org2 sebagai bahan masukan buat ku.. Dan jika ada pertanyaan, silahkan lgsg di comment atau di message ke fb ku..
GBU

Personal FB: Strongeagle Generation
Fan Page: The Kingdom Love
Twitter : @lovecoachindo

tulisan diatas dicopy dari notesnya moris "strongeagle generation"
bangkit generasi muda, generasi Yusuf zaman sekarang... anak-anak muda yang tetap mempertahankan integritasnya apapun yang terjadi... mau mengambil risiko dan mengubah sesuatu yang kelam untuk kebaikan...

Selasa, 13 Desember 2011

when i know the truth...


Apa yang kau rasakan ketika mencintai seseorang namun tidak pernah bisa mengungkapkan perasaanmu dan memilih menyimpan perasaan itu bertahun-tahun demi menjaga persahabatanmu dengan orang yang kau cintai?

Bertahun-tahun aku bersahabat dengannya, bukan berasal dari sekolah yang sama, bukan pula dari fakultas yang sama, tapi kegiatan wajib universitas yang mempertemukan kami dan menjadikan kami teman seperjuangan bahkan bertahun-tahun setelah kegiatan itu selesai...

Sosok sahabat yang baik dan menyenangkan, seseorang yang enak diajak bicara terutama ketika aku mengalami 'prahara' dalam kisah cintaku yang akhirnya kandas... seseorang yang mau mendengarkan keluhan-keluhanku dan curahan hati dari seseorang yang sedang patah hati... ya aku menganggapnya sebagai sahabatku...

Persahabatan yang terus berlangsung bahkan ketika aku bertugas jauh dari kota asalku sebagai dokter PTT, aku menganggapnya sebagai sahabat karibku... seseorang yang bisa ku percaya, seseorang yang dengan entengnya aku bisa menceritakan tentang kehidupanku, keinginanku untuk sekolah, pekerjaanku, dan kisah cintaku... 

Kehidupanku sebagai dokter PTT yang ditempatkan di kecamatan yang tidak jauh dari rumahnya membuat persahabatan kami semakin dekat, ada hari-hari menyenangkan ketika mengusir dinginnya malam di puskesmas ditemani dengan canda tawa bersama sahabat, ada martabak yang kalah bersaing dengan dinginnya tempat PTTku, dan ada kisah-kisah pekerjaan dan sekolah... sesuatu yang tidak pernah aku sadari ada dibalik persahabatan kami...
3 tahun berlalu sesudah masa PTTku dan tidak ada yang berubah dari persahabatan kami, walaupun sangat amat jarang kami bertemu, tapi gadget dan i-net mampu membuat kami keep contact... dan sebuah pengakuan jujur setelah 3 tahun, tentang perasaan yang tak pernah diungkapkan... tentang suatu malam di puskesmas ketika dia 'nekad' berusaha mengatakan apa yang dirasakannya, tapi niat itu kemudian diurungkannya karena pertemuan kami lebih banyak berlalu karena aku menerima telpon dari temanku... suatu malam yang samar-samar dalam ingatanku, bahkan ketika aku berusaha keras untuk mengingatnya...



Pengakuan jujurnya jelas membuatku kaget, aku tidak pernah menyangka bahwa ada sesuatu yang lebih dari persahabatan kami, ATAU aku yang tidak peka dengan perasaan dan perlakuannya terhadap diriku... malam dimana pengakuan itu ku dengar menjadi malam introspeksiku, karena dia bukan orang pertama yang berhadapan dengan ketidakpekaanku terhadap perasaan seseorang pada diriku...

Kedekatanku dengan sahabat-sahabatku, memperlakukan mereka sebagai sahabat, aku sendiri bingung dimana letak ketidakpekaanku dan selalu menjadi fase surprise ketika mereka yang aku anggap sahabat mengungkapkan perasaan suka lebih dari sahabat, mengapa aku tidak bisa membaca bahasa tubuh atau perlakuan mereka padaku, atau mereka yang memang jago menyembunyikan perasaan mereka...

Pengakuan sahabatku tidak mengubah persahabatan kami, tetap saja dia sahabatku, tetap saja dia tempat curhat, tetap saja dia teman saling hujat yang menyenangkan... semoga sesudah hari itu 'ketidakpekaanku' bisa berkurang... 


ps. buat sahabatku, terima kasih buat pengakuan 'yang sangat amat lama' dan pelajaran tentang 'ketidakpekaanku'

-angie maurene-

Minggu, 04 Desember 2011

Happy Birthday Jesus, YOU're the center of this celebration...


Jingle bells... Jingle bells... o Holy Night... lagu-lagu natal itu mulai rame kedengaran dari awal bulan ini... dan sekarang bukan hanya lagu-lagu natal yang rame terdengar... mall-mall pun sudah tampak cantik dengan pohon-pohon natal dan pernak-pernik hiasan natal dimana-mana... bukan hanya tampak cantik tapi memperbesar diri dengan bermultiplikasi, memanfaatkan momen desember dikotaku... mall-mall mulai dengan program diskon gede-gedean untuk semua produk yang dibutuhkan saat natal... mulai dari baju... sepatu... bahan makanan... minuman... pokoknya semua berusaha tampak sempurna saat natal itu tiba...


Sudah tradisi turun temurun di daerahku bahwa ibadah-ibadah pra natal dimulai sejak tanggal 1 desember, bahkan ada yang memulainya diakhir bulan november... semua orang dikotaku yang merayakan sibuk mempersiapkan diri... menabung 1 tahun lamanya agar bisa menampilkan semua yang baru di bulan desember... baju baru... sepatu baru... style rambut yang berbeda... furniture baru... dan rumah yang terbuka lengkap dengan pohon natal dan pernak-perniknya plus makanan yang berlimpah ruah dan minuman mulai dari minuman ringan sampai yang mengandung alkohol...



2 tahun terakhir aku tak punya banyak waktu memikirkan natal di kotaku... kesibukan residen membuat hidupku sebagian besar terfokus pada rumah sakit dan rutinitasku... selain dampak yang kurasakan yaitu kemacetan... yah itu juga salah satu tradisi turun temurun yang ada di kotaku... sudah tradisi kalo orang-orang dari kampung akan turun gunung memadati pusat-pusat pertokoan untuk berbelanja semua kebutuhan mereka... mall-mall yang ada terasa sesak dengan orang-orang yang menenteng tas belanjaan... mendorong troly belanja yang penuh dengan berbagai jenis makanan dan minuman...

Dalam tiap ibadah kolom... ibadah pria kaum bapa... ibadah wanita kaum ibu... aku mendengar ada begitu banyak perbincangan untuk mempersiapkan pra natal kolom... phew... terus terang hatiku sedih... mereka menghabiskan waktu lebih dari 1 jam hanya untuk membicarakan uang kas mereka akan dibelikan hadiah apa... seperti apa pembagiannya... apakah yang rajin dan malas akan mendapat hadiah yang sama... semua sepertinya seragam membicarakan masalah dana dan hadiah yang intinya untuk diri sendiri...

My big question... natal itu sebenarnya untuk memperingati apa??? mengapa sebagian besar orang lebih pusing untuk mengurus masalah pendanaan dan hadiah yang untuk diri sendiri... apa guna pendeta berkoar-koar berkhotbah di mimbar masalah persiapan natal... persiapan hati... persiapan diri... padahal mereka juga pendengar dari apa yang pendeta katakan... ada banyak dalih pembelaan diri, ini kan cuma setahun sekali, apa kata orang kalau di rumahku tidak mempersiapkan apa-apa... biar susah-susah tapi kalau untuk natal harus tampil beda... dan banyak bahasa-bahasa yang familiar di telinga ketika persiapan Natal ramai dibicarakan...



Natal telah bergeser dari makna sebenarnya... Natal sudah menjadi sarana konsumerisme... Natal telah menjadi ajang pesta pora dan saling menunjukkan gengsi dan kelebihan masing-masing...kalau aku sedih dengan semua kondisi yang ada... terbesit dalam hatiku ada satu yang paling sedih dengan semua kondisi yang ada... yah DIA yang seharusnya menjadi pusat dari perayaan Natal...

Bukankah natal itu berbicara tentang kelahiran Jesus, kelahiran Juru Selamat dunia... jadi kalau natal itu berbicara tentang Jesus, kenapa harus diri kita sendiri yang jadi pusatnya... kenapa bukan Jesus yang disenangkan dengan semua perbuatan kita... adakah kita menyenangkan Jesus dibalik semua persiapan natal yang kita buat... apakah itu persiapan untuk memperingati kelahiran Jesus atau sudah bergeser mengikuti zaman modernisasi bahwa it's only holiday...
Aku menyaksikan dan aku berada di dalam lingkaran itu bertahun-tahun di kota dimana aku tumbuh dan dibesarkan... di kota yang mayoritas penduduknya beragama Kristen... 




Bagaimana denganmu...??? apa yang sudah kau persiapkan untuk natal tahun ini...
Happy Birthday Jesus... You're the center of this celebration...

Minggu, 20 November 2011

Before my 29th : Life is mission not coincidence

Hari ini suasana hatiku sangat tidak enak... tidur yang lumayan, tapi saat bangun di pagi hari ada sesuatu hal yang mengusik hatiku dan itu benar-benar dimanfaatkan untuk membuat suasana hatiku menjadi tidak nyaman, bahkan sampai ketika aku berada di gereja, ku harus berjuang agar sukacitaku gak dirampas...

Kekhawatiran akan masa depan, akan seperti apa aku setahun di depan, 10 tahun kemudian, 15 tahun... siapa pendamping hidupku kelak, dimana Bapa akan membawa cerita kehidupanku, keluarga seperti apa yang akan ku bangun kelak... semua itu seperti potongan-potongan film yang berputar cepat di kepalaku dan secepat itupula merampas sukacitaku berganti dengan kekhawatiran... kekhawatiran yang tidak pada tempatnya, kekhawatiran yang membuang-buang energi... tapi aku belajar satu hal bahwa hidupku selama 29 tahun ini dan tahun-tahun ke depan adalah sebuah misi, bukan suatu kebetulan aku hadir, aku ada di dunia ini...

just my dream to playing piano

with my luvly parents


aku harus mensyukuri apa yang sudah aku terima dalam 29 tahun ini, bahwa Bapa punya misi lewat hidupku... seseorang yang lahir secara premature, tumbuh sebagai anak sehat yang diberikan berbagai kemampuan dan kepintaran... aku punya keluarga yang cukup demokratis mengizinkan aku memilih pendidikan yang aku inginkan... 



menjadi seorang dokter adalah impian masa kanak-kanak ketika hampir setiap bulan aku bergaul dengan dokter anak untuk mengatasi masalah amandel yang tiada akhir... mamaku bahkan sudah mengetahui apa sakitku bahkan sebelum kami berkunjung ke dokter anak... 





play hard learning hard too

ketika aku berada di bangku SMU, keinginanku adalah menjadi seorang ekonom, bermain-main dengan angka dan hitungan untung rugi adalah sesuatu yang mengasyikkan, sesuatu yang sangat mudah untuk ku pelajari, setiap postingan debit kredit bukan perkara yang sukar bagiku bahkan tanpa mendapat pelajaran lebih dari mamaku yang seorang ekonom...

ketika Tuhan berkehendak, tak ada satupun yang bisa menghalanginya... ketika Tuhan menginginkan aku menjadi seorang dokter, bahkan papaku dengan 'terpaksa' mengizinkan anaknya untuk menjadi seorang dokter, padahal kedua orang tuaku bukanlah berlatar belakang kedokteran atau praktisi medis lainnya... artinya aku harus berjuang untuk sekolahku yang panjang ini....

dalam pendidikanku menjadi seorang dokter, disinilah aku mengerti lebih jelas mengenai panggilanku... bahwa hidupku adalah untuk menjalankan misinya... bukan suatu kebetulan aku lahir prematur, bukan suatu kebetulan kalau masa kanak-kanakku banyak dihabiskan dengan dokter anak... semua ada dalam rencanaNya... bukan suatu kebetulan kalau Bapa membawaku ke pulau Timor, bekerja dan belajar kehidupan mereka... tempat ini menjadi salah satu alasanku memilih pendidikan bedah untuk melanjutkan studiku...

so, kalo 29 tahun Bapa sudah memeliharaku sedemikian rupa, apakah aku harus kuatir kalau Bapa akan terus memelihara kehidupanku ke depan, akan apa yang aku butuhkan, akan apa yang aku inginkan... Bapa tahu lebih dari segalanya...


me with my luvly grandpa and grandma and chris


aku menulisnya dengan warna ungu, karena aku sangat menyukai warna ungu, warna keagungan dan penuh pengorbanan

Your daughter
-Angelica Maurene-

Jumat, 18 November 2011

Surprise from above



hari ini pengen banget nulis tentang surprise... ada hubungan atau tidak dengan my special day aku gak tahu tapi feelingnya emang itu sich momentnya...

Jadi gini ceritanya... tulisan ini aku buat 2 hari menjelang ulang tahunku yang ke-29... sejak memasuki bulan November aku tuh sudah ngingat kalo ini bulan favoritku, bulan specialku karena di bulan ini aku berulang tahun, ultah terakhir dengan digit awal 2... tapi semangat dan exciting itu sekarang turun drastis mulai dari rencana saudaraku married di tanggal yang sama dengan ultahku... so pasti nothing special family day... yang ada pesta gede2an pas malam resepsi... -kalo dipikir2 kapan lagi tampil dengan full make up pas lagi ultah, trus ketemu banyak sodara dan teman-



bulan ini aku mulai stase di divisi onkologi / kepala leher... lumayan mengerahkan seluruh kemampuan karena rasanya full of job alias lagi musim "dreg"... baru di onko pecah rekor puluhan tahun bahkan membuat rekor baru sama operatornya, operasi selama 18 jam non stop... dan semua kesibukan yang ada membuatku gak menyadari kalo hari ulang tahunku tinggal 2 hari lagi...



ulang tahun selalu identik dengan birthday wishes and surprise, permintaan-permintaan istimewa di hari yang special, termasuk doa-doa istimewa berharap special gift from above... aku telah melalui 28 kali ulang tahun dalam kehidupanku, dimulai dari ulang tahun pertama yang tentunya disyukuri "lebih" oleh orang tuaku, anak pertamanya yang lahir secara premature, yang harus berada di inkubator untuk beberapa waktu, bisa juga melalui tahun pertamanya walau tetap saja identik dengan dokter anak... itu anugerah buat kedua orang tuaku


kisah selanjutnya mengikkuti perkembanganku sebagai manusia, perayaan ultah dengan sahabat-sahabat kecil, pesta dengan topi dan balon dan badut, penuh dengan hadiah yang dibungkus kertas kado beraneka bentuk yang selalu dibutuhkan kesabaran sampai aku mendapat lampu hijau untuk membuka kado-kado yang ada...


kemudian beralih pada bentuk-bentuk surprise lainnya semasa duduk di bangku SMP dan SMU... rasanya aku masih mengingat dengan jelas bagaimana teman-temanku memberikan kejutan dengan membuatku sampai basah kuyup, lengket dengan telur dan terigu... siap di goreng hehehehehee... aku masih ingat rasanya disiram dengan air kolam yang sudah lumutan di kolam ikan depan SMUku sehari sebelum my sweet 17th... menjengkelkan???? GAK!!! yang ada I'M Happy karena sahabat2ku dan orang yang kusayangi juga berbahagia dengan hari specialku...


di masa-masa kuliah, hadiah dan surprise selalu menjadi teman erat ketika sampai pada special day, yah meskipun hampir setiap sesuatu peristiwa yang perlu disyukuri aku dan teman-teman dekatku wajib untuk syukuran alias "makan2"... itulah mengapa berat badan kami tetap terjaga selama masa sekolah... yang membedakan adalah adanya gift, ada special card, ada tulisan pesan2 sponsor dari teman2 istimewaku... gak ada lagi yang namanya basah kuyup, gak ada lagi yang namanya telur dan terigu...

ketika aku telah menyelesaikan pendidikanku dan telah menjadi seorang dokter, ketika aku terpisah dari teman2ku, hari ulang tahun merupakan momen dimana kami berusaha untuk keep contact, berusaha untuk bertemu ketika berada di kota yang sama... yah tugas dan pekerjaan membuat kami yang 7 tahun bersama dalam suka dan susah menjadi terpisah kota, terpisah pulau...

tahun ini akan menjadi tahun ke-2 aku merayakan ulang tahun sejak aku masuk pendidikan dokter spesialis... ada banyak yang berubah, tapi satu yang selalu aku syukuri... bahwa hari itu adalah anugerah yang Tuhan berikan... bahwa hari itu mengingatkanku bahwa Tuhan selalu menjagaiku selama aku menjalani pendidikan, aku bertemu banyak orang baru, aku bertemu dengan sahabat2 baru yang saling menguatkan dan mendukung layaknya saudara... dan yang paling ku syukuri adalah bahwa aku masih bisa merayakan hari ulang tahunku, artinya I'm still alive... masih bisa nafas...

aku gak tahu apa yang akan terjadi sampai menjelang ulang tahunku, tapi yang aku syukuri bahwa tahun ini Bapa banyak mengajariku tentang arti berserah total kepadaNya, memberikan pena kehidupanku padaNya, memberikan kemudi kapal kehidupanku padaNya... ada banyak surprise-surprise yang Bapa berikan dalam tahun ini, mulai dari pembelaan, liburan yang tak terduga, dan pelajaran tentang relationship... kalau dihari-hari biasa saja Bapa mau memberikan anakNya surprise, apalagi di "hari istimewa"... Bapa pasti menyediakan surprise istimewa juga...



my wishes...
merayakan ulang tahunku dengan my nuclear family... ada banyak tawa dalam tahun ini, ada banyak salah paham dan perselihan juga, ada hari-hari yang hilang karena tugas dan pekerjaan, well setidaknya kalaupun it's impossible karena my brother wedding day, masih ada my mom birthday 3 days from my bday...

bertemu dengan sahabat-sahabat masa kuliahku... aku berharap ini gak akan sekedar sebuah rencana yang akan berantakan karena sesuatu hal yang lebih urgent... kangen rasanya bertemu dan sharing dengan mereka...

bertemu dengan seseorang yang karena dia, aku belajar tentang apa itu relatioship, yang karena mengenalnya membuatku semakin dekat dengan Bapa dan memperbaiki kualitas hubunganku dengan Bapa yang statis, memperbarui komitmen-komitmen yang ada, dan memberikan Bapa pena kisah cintaku untuk ditulisNya



akan ada tahun-tahun selanjutnya dimana aku akan selalu menanti surprise from above...

Selasa, 15 November 2011

Church today... The Autis one??? just my reflection

Beberapa waktu yang lalu aku membaca program kerja tahunan gerejaku... anggaran tahunannya fantastis menurut perhitunganku karena mencapai 1,4 milliar... jumlah yang besar untuk mengerjakan banyak hal... tapi itu hanya ada dalam pemikiranku karena apa yang ku cari tidaklah kutemukan daam program tahunan itu... sebagian besar dananya habis untuk belanja pegawai dan tunjangan kesehatan jemaat, setoran ke tingkat wilayah bahkan sinode, sebagian dana yang lain habis untuk kegiatan tahunan gerejawi seperti pesparawi, dan yang lainnya untuk prasarana dan sarana gedung gereja serta fasilitas tambahan lainnya... 



Antusiasmeku membaca program itu langsung surut karena aku tidak menemukan apa yang aku cari... Gerejaku menganggarkan biaya yang fantastis untuk kebutuhan 1 tahun, untuk mensejahterakan jemaat yang ada didalamnya dalam arti harafiah... ini membuatku bertanya, apa sebenarnya fungsi dan tujuan gereja??? Apakah menjamin jemaat yang menjadi anggotanya nyaman sehingga tidak berpindah gereja atau yang ngetrend dengan istilah “pencuri domba” ataukah gereja juga harus melihat keluar dari sekedar sekumpulan orang yang percaya???



Dulu aku sering mengikuti kegiatan gerejawi, menghafal bagian-bagian alkitab dan tata gereja, dan setahuku gereja mempunyai tiga tugas utama, koinonia, diakonia, marturia... selain itu yang aku tahu gereja selalu menempatkan AMANAT AGUNG diposisi teratas... Pergilah, Jadikanlah semua bangsa murid-Ku... lantas kenapa gereja sekarang bersikap seperti orang autis yang sibuk dengan dunianya sendiri tanpa memikirkan ada orang lain di luar sana???

Sementara itu dalam waktu yang berbarengan beberapa orang sahabatku mencoba mengajakku bersama melayani anak-anak jalanan di Pusat Kota a.k.a Pasar 45, pelayanan tanpa membedakan agama, suku, ras, perbedaan latar belakang pendidikan , tanpa sebuah DINDING... Pelayanan yang tidak mempunyai program dengan dana fantastis tapi memiliki keyakinan untuk berbagi dengan sesama yang membutuhkan, mereka yang “kurang” beruntung... 




Aku teringat bagaimana harus memutar otak untuk mengumpulkan dana setiap pelaksanaan Class Dinding, bagaimana setiap koin rupiah yang “sebagian besar” sudah dianggap tidak ada menjadi punya nilai besar bagi anak-anak jalanan itu...

Aku jadi berpikir lagi, ada orang mau memberitakan kabar baik bukan dari balik mimbar gereja, kepada semua orang lain di luar sana yang membutuhkan sentuhan secara jasmani dan rohani, koq gereja malah menutup pintu??? Kenapa gereja hanya mau melihat diwaktu-waktu situasional saja sehingga gereja terkesan seperti santa claus yang membagikan hadiah hanya pada waktu natal... 

Jelas ini mengusik nuraniku, heran, resah, gelisah dengan situasi dan kondisi ini... Gereja – yang aku yakini bukan hanya gereja yang program kerjanya ku baca- seperti orang-orang autis yang sibuk dengan dunianya sendiri... apa iya Yesus akan melakukan hal serupa ketika melihat ada mereka yang membutuhkan diluar sana???

Sebagai catatan, gereja yang kumaksud dalam tulisan ini adalah secara kelembagaan (institusi)


repost from my fb note
15.03.10