Jingle bells... Jingle bells... o Holy Night... lagu-lagu natal itu mulai rame kedengaran dari awal bulan ini... dan sekarang bukan hanya lagu-lagu natal yang rame terdengar... mall-mall pun sudah tampak cantik dengan pohon-pohon natal dan pernak-pernik hiasan natal dimana-mana... bukan hanya tampak cantik tapi memperbesar diri dengan bermultiplikasi, memanfaatkan momen desember dikotaku... mall-mall mulai dengan program diskon gede-gedean untuk semua produk yang dibutuhkan saat natal... mulai dari baju... sepatu... bahan makanan... minuman... pokoknya semua berusaha tampak sempurna saat natal itu tiba...
Sudah tradisi turun temurun di daerahku bahwa ibadah-ibadah pra natal dimulai sejak tanggal 1 desember, bahkan ada yang memulainya diakhir bulan november... semua orang dikotaku yang merayakan sibuk mempersiapkan diri... menabung 1 tahun lamanya agar bisa menampilkan semua yang baru di bulan desember... baju baru... sepatu baru... style rambut yang berbeda... furniture baru... dan rumah yang terbuka lengkap dengan pohon natal dan pernak-perniknya plus makanan yang berlimpah ruah dan minuman mulai dari minuman ringan sampai yang mengandung alkohol...
2 tahun terakhir aku tak punya banyak waktu memikirkan natal di kotaku... kesibukan residen membuat hidupku sebagian besar terfokus pada rumah sakit dan rutinitasku... selain dampak yang kurasakan yaitu kemacetan... yah itu juga salah satu tradisi turun temurun yang ada di kotaku... sudah tradisi kalo orang-orang dari kampung akan turun gunung memadati pusat-pusat pertokoan untuk berbelanja semua kebutuhan mereka... mall-mall yang ada terasa sesak dengan orang-orang yang menenteng tas belanjaan... mendorong troly belanja yang penuh dengan berbagai jenis makanan dan minuman...
Dalam tiap ibadah kolom... ibadah pria kaum bapa... ibadah wanita kaum ibu... aku mendengar ada begitu banyak perbincangan untuk mempersiapkan pra natal kolom... phew... terus terang hatiku sedih... mereka menghabiskan waktu lebih dari 1 jam hanya untuk membicarakan uang kas mereka akan dibelikan hadiah apa... seperti apa pembagiannya... apakah yang rajin dan malas akan mendapat hadiah yang sama... semua sepertinya seragam membicarakan masalah dana dan hadiah yang intinya untuk diri sendiri...
My big question... natal itu sebenarnya untuk memperingati apa??? mengapa sebagian besar orang lebih pusing untuk mengurus masalah pendanaan dan hadiah yang untuk diri sendiri... apa guna pendeta berkoar-koar berkhotbah di mimbar masalah persiapan natal... persiapan hati... persiapan diri... padahal mereka juga pendengar dari apa yang pendeta katakan... ada banyak dalih pembelaan diri, ini kan cuma setahun sekali, apa kata orang kalau di rumahku tidak mempersiapkan apa-apa... biar susah-susah tapi kalau untuk natal harus tampil beda... dan banyak bahasa-bahasa yang familiar di telinga ketika persiapan Natal ramai dibicarakan...
Natal telah bergeser dari makna sebenarnya... Natal sudah menjadi sarana konsumerisme... Natal telah menjadi ajang pesta pora dan saling menunjukkan gengsi dan kelebihan masing-masing...kalau aku sedih dengan semua kondisi yang ada... terbesit dalam hatiku ada satu yang paling sedih dengan semua kondisi yang ada... yah DIA yang seharusnya menjadi pusat dari perayaan Natal...
Bukankah natal itu berbicara tentang kelahiran Jesus, kelahiran Juru Selamat dunia... jadi kalau natal itu berbicara tentang Jesus, kenapa harus diri kita sendiri yang jadi pusatnya... kenapa bukan Jesus yang disenangkan dengan semua perbuatan kita... adakah kita menyenangkan Jesus dibalik semua persiapan natal yang kita buat... apakah itu persiapan untuk memperingati kelahiran Jesus atau sudah bergeser mengikuti zaman modernisasi bahwa it's only holiday...
Aku menyaksikan dan aku berada di dalam lingkaran itu bertahun-tahun di kota dimana aku tumbuh dan dibesarkan... di kota yang mayoritas penduduknya beragama Kristen...
Bagaimana denganmu...??? apa yang sudah kau persiapkan untuk natal tahun ini...
Happy Birthday Jesus... You're the center of this celebration...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar