Minggu, 30 Oktober 2011

Nu look of my blog

October almost finish... yeaaahh this is the last day...
i'm happy coz tommorow is november, my fave month....

jadilah pagi ini aku mengotak atik blogini biar tampak lebih cantik, lebih menarik... mengexplore gadget2 untuk mempercantik blog ini... whuaaaa i'm so exciting today...

bulan depan aku masuk divisi baru, divisi terakhir untuk menyelesaikan tahap awalku... selesai bedah dasar... semoga semangatnya lebih lagi dari yang sekarang ini...

i love monday...


Masihkah kau mencintaiKu?

Hari ini aku mendengar sermon tentang “segenap senjata Allah”, eksposisi yang bagus dengan gaya anak muda (maklum yang khotbah adalah youth pastor) menjelaskan mengenai 6 perlengkapan rohani... yang akan ku bahas bukan tentang senjata rohani itu tapi sesuatu hal yang BAPA bisikkan ketika khotbah sementara berlangsung...

“AnakKu, seberapa besar kau bersyukur untuk apa yang kau miliki?”... aku kaget, koq Bapa nanya seperti itu, kan khotbahnya tentang senjata Allah, tentang prajurit Allah, kenapa sekarang jadi ngebahas tentang bersyukur?

Ketika khotbah hampir selesai dan diakhiri dengan doa, Bapa bicara lagi “AnakKu, seandainya kamu kehilangan semua yang kamu impikan, seandainya kamu kehilangan apa yang sudah kamu raih selama ini, apa kamu masih tetap mencintaiKu?”

Segala sesuatu seperti flash back dengan cepat dihadapanku... aku punya banyak hal, aku punya keluarga yang utuh dan mengasihi Tuhan, aku punya pendidikan yang baik bahkan saat ini masih mengejar impianku menjadi seorang pemegang pisau, aku punya sahabat-sahabat yang mengasihi Bapa, aku punya rumah yang nyaman, mobil untuk keperluanku sehari-hari, beberapa gadget yang gak bisa lepas dari keseharianku... aku punya impian-impian masa depanku...

Bagaimana kalau aku kehilangan semuanya, apa aku masih bisa berkata Tuhan itu baik? Aku teringat ketika aku kehilangan orang yang aku cintai, orang yang semula kupikir inilah pasangan hidupku dari Bapa, seseorang yang takut akan Tuhan tapi akhirnya semua hancur, itu salah satu pukulan berat dalam hidupku, butuh waktu yang panjang untuk memulihkan diriku tapi di balik semua peristiwa itu aku bisa berkata “Tuhan itu baik” sehingga Dia membuatku harus melalui peristiwa ‘kehilangan’ untuk membuatku sadar bahwa Bapa menyediakan seseorang yang lain sebagai pasangan hidupku... seseorang yang masih kunantikan sampai sekarang ini...

Dan Bapa kembali berbicara tentang sesuatu yang lebih nyata lagi “AnakKu, seandainya Aku mengambil impianmu menjadi seorang pemegang pisau atau Aku mengubur impianmu tentang seseorang yang saat ini sedang kau doakan padaKu, apa kamu masih tetap mencintaiKu?” duh Bapa, hatiku menangis mendengar semua itu, menjadi seorang ahli bedah adalah impianku – dalam blog yang lain akan ku jelaskan yang selama ini menjadi pertanyaan banyak orang, kenapa aku mau menjadi seorang ahli bedah – 2 tahun sudah aku berjuang, ada banyak air mata, ada banyak kecemasan, ada banyak keringat, ada banyak waktu bersama keluarga yang tersita, ada banyak yang ku korbankan ketika aku masuk pendidikan dokter spesialis, dan sekarang 1 tahap hampir selesai aku jalani... Dan Bapa bertanya apa aku masih mencintaiNya ketika Bapa mengubur impianku menjadi seorang pemegang pisau?

Poin kedua Kalau Bapa mengubur impianku dengan seseorang yang saat ini selalu ada dalam doa-doa yang kupanjatkan pada Bapa, apakah aku masih mencintaiNya? Bagiku mengenalnya bukan suatu kebetulan, Bapalah yang mengatur sampai kami berkenalan dan terhubung dengan orang-orang disekitar kami, mengenalnya membuatku belajar relationship yang sebenarnya, bahwa ada banyak hal yang belum aku mengerti tentang hubungan yang menyenangkan hati Bapa, mengenalnya membuatku bersyukur untuk semua keindahan karya buatan tanganMu yang bisa kunikmati dari sudut pandangnya...

“Aku memang ingin menjadi seorang ahli bedah, aku memilih jalan ini karena perjanjianku dengan Bapa dan seandainya Bapa mengambil impianku untuk menjadi seorang pemegang pisau ASALKAN itu untuk mendatangkan kemuliaan bagi namaMu, aku rela... karena hidupku adalah untuk kemuliaanMu... Aku memang berharap dia yang saat ini ku doakan adalah pasangan hidupku dan seandainya Bapa berkata tidak dan mengubur impianku, aku rela ASALKAN  aku tetap dalam kasihMu ya Bapa...” gak mudah mengucapkan kata-kata diatas, aku sendiri gak tahu rasanya kalau hal itu benar-benar terjadi... tapi satu yang aku yakini... aku rela kehilangan segalanya, segala yang dunia tawarkan ASALKAN aku tidak kehilangan pengharapanku pada BAPA...

Selama masih ada Tuhan, selalu ada Pengharapan, selalu ada Kasih... 
dan Kasih melenyapkan ketakutan...



Happy Sunday
angie maurene

Sabtu, 29 Oktober 2011

Ketika Aku Mencintainya

Orang yang mencintai kamu tidak pernah bisa memberikan alasan kenapa ia mencintai kamu, yang ia tahu di matanya hanya ada kamu,…

Kalau kamu sudah memiliki pacar atau kekasih ia tidak perduli, buat dia yang penting kamu bahagia dan kamu tetap impiannya,…

Orang yang mencintai kamu selalu menerima kamu apa adanya, dimatanya kamu selalu yang tercantik / tertampan walaupun mungkin kamu merasa berat badan kamu sudah berlebihan atau kamu merasa kegemukan,…

Orang yang mencintai kamu selalu ingin tahu tentang apa saja yang kamu lalui sepanjang hari ini, ia ingin tahu kegiatan kamu,…

Saat kamu berulang tahun dan kamu tidak mengundangnya setidaknya ia akan menelpon untuk mengucapkan selamat atau mengirim pesan,…

Orang yang mencintai kamu akan selalu mengingat setiap kejadian yang ia lalui bersama kamu, bahkan mungkin kejadian yang kamu sendiri sudah lupa setiap detailnya karena, saat itu adalah sesuatu yang berharga untuknya,...

Orang yang mencintai kamu selalu mengingat tiap kata2 yang kamu ucapkan bahkan mungkin kata-kata yang kamu sendiri lupa pernah mengatakannya,...

Orang yang mencintai kamu akan belajar menyukai lagu-lagu kesukaanmu, bahkan mungkin meminjam CD/cassette kamu, karena ia ingin tahu kesukaanmu, kesukaanmu kesukaannya juga,...

Kalau terakhir kali kalian bertemu kamu sedang sakit mungkin flu, terkilir, atau sakit gigi, beberapa hari kamudian ia akan mengirim sms dan menanyakan keadaanmu, karena ia mengkhawatirkanmu,...

Kalau kamu bilang akan menghadapi ujian ia akan menanyakan kapan ujian itu, dan saat harinya tiba ia akan mengirimkan sms “good luck“untuk menyemangatimu.

Orang yang mencintai kamu akan memberikan suatu barang miliknya yang mungkin buat kamu itu adalah sesuatu yang biasa , tetapi itu adalah barang yang istimewa untuknya,...

Orang yang mencintai kamu akan terdiam sesaat saat sedang berbicara ditelpon dengan kamu, sehingga kamu menjadi bingung, saat itu dia merasa sangat gugup karena kamu telah mengguncang dunianya,...

Orang yang mencintai kamu selalu ingin berada di dekatmu dan inging menghabiskan hari-harinya denganmu,...

Jika suatu saat kamu harus pindah ke kota, ia akan memberikan nasehat supaya kamu waspada dengan lingkungan yang bisa membawa pengaruh buruk bagimu,...

Orang yang mencintai kamu bertindak lebih seperti saudara daripada seperti seorang kekasih,...

Orang yang mencintai kamu sering melakukan hal-hal yang konyol seperti menelponmu 100 kali dalam sehari, atau membangunkanmu ditengah malam dengan mengirim sms atau menelponmu, karena saat itu ia sedang memikirkan kamu,...

Orang yang mencintai kamu kadang merindukanmu dan melakukan hal-hal yg membuat kamu jengkel atau gila, saat kamu bilang tindakannya membuatmu terganggu ia akan minta maaf dan tak akan melakukannya lagi,...

Jika kamu memintanya untuk mengajarimu sesuatu maka ia akan mengajarimu dengan sabar walaupun kamu mungkin orang yang terbodoh di dunia,...

Kalau kamu melihat handphone-nya maka namamu akan menghiasi sebagian besar “INBOX”nya. Iia masih menyimpan pesan dari kamu walaupun pesan itu sudah kamu kirim sejak berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun yang lalu,...

Dan jika kamu menghindarinya atau memberi reaksi penolakan, ia akan menyadarinya dan menghilang dari kehidupanmu, walaupun hal itu membunuh hatinya,...

Jika suatu saat kamu merindukannya dan ingin memberinya kesempatan ia akan ada di sana menunggumu karena ia tak pernah mencari orang lain. Ya… ia selalu menunggumu,..
repost dari note fbku July 7th 2010... dengan menghilangkan beberapa tulisan didalamnya ^_^

SOLO Run

Solo run? identik sama pemain bola yang lari sendiri ke gawang lawannya dan kemudian mencetak gol... tapi jujur saja, titlenya lebih terinspirasi sama chicken run... ini kisah night shiftku yang seru (hmmm sebenarnya hampir semua night shiftku punya kisah seru)

semboyan abadiku kalo jaga tetap saja jadi semboyan "gak ada dreg gak ada kesan"... wara wiri RS mulai dari jam 2 dan kali ini lumayan special karena sampai jam 10 malam keluhan gak berhenti, aku harus ke irina anggrek bolak-balik 3 kali, aku harus ke RPI diarah yang berbeda bolak-balik 3 kali, aku harus ke ICU beberapa kali mengecek pasien yang hampir semua adalah pasien bedah dan artinya aku bertanggung jawab untuk mereka semua, belum lagi pasien2 di Irina A atas dan A bawah... apalagi hari ini aku harus memperbesar kesabaranku terhadap coassistenku yang 'rada' gak bertanggung jawab dengan shift mereka, datang seenaknya dan sesuka hati, pergi gak kasih tau... beneran membuatku jengkel tapi aku harus tetap dalam kontrol kalo gak jaga malamku bakal berakhir dengan amat sangat tidak menyenangkan...

Sesudah jam 10 inilah waktunya untuk late lunch plus dinner, dari siang gak pernah sempat buat masukin makanan ke perut saking sibuk wara-wiri... dan finally bisa merasakan air hangat di kamar mandi di ruang residen... belom keluar dari strawberry room (para ladies surgeon menyebut ruang residen cewe dengan sebutan itu) HPku yang merupakan stuntman alias pemerang pengganti karena pemeran utamanya si Hitam akhirnya almarhum setelah berjuang melawan hemiparase yang dideritanya... hikssss... hikssss.... berbunyi dengan lembut "dok, tadi interkom dari icu, katanya ada yang tiba-tiba apneu" cukup 1 kata yang menarik semua perhatianku "APNEU" - bahasa awamnya tidak bernapas... artinya pasienku dalam kondisi kritis... jarak antara kamar residen dan icu gak nyampe 200 meter dan ketika telponku itu kututup maka berlarilah daku seperti dalam film chicken run... kayaknya bisa menjadi sprinter, gak nyampe semenit aku sudah berada di icu dan berusaha melakukan RJP dan bantuan resusitasi lainnya... (pada akhirnya pasienku die in peace... ini pasien ke-2ku yang RIP ketika aku jaga dalam 2 bulan terakhir)...

Setelah aku menyatakan pasien meninggal dihadapan keluarganya barulah aku sadar bahwa aku telah melakukan sesuatu yang 'wow' dengan berlari di tengah malam dalam jarak yang lumayan, dan anehnya otot-otot kakiku tidak merasakan kejang atau nyeri karena tiba-tiba harus berlari kencang... akhirnya aku tahu kenapa aku 'dipaksa' wara-wiri dari sore sampai malam, dengan begitu otot-otot kakiku sudah terlatih dan gak kejang ketika aku harus melakukan 'sprinter' ke icu... ALLAHlah yang tahu kenapa harus begitu...

Sekali lagi tergantung dari sisi mana kamu memandangnya, ketika aku menjalani jam 2 - 10 malam rasa bete itu ada, rasa jengkel ada, apalagi aku dengan perut kelaparan, ditambah coas2ku yang gak bisa komit dengan jam jaga mereka... tapi ketika aku melewati peristiwa icu itu barulah aku tahu kenapa aku harus menjalani fase jam 2-10 malam... tanpa fase itu belum tentu aku kuat untuk melakukan sprint, belum tentu otot kakiku gak kejang kalau tanpa pemanasan...

Simple case, but full of meaning... thank God always listening always understanding






DiNDing... the place I see their smile




kelas dinding di pasar Bersehati, suasana belajar informal, liat dech senyum dan tawa mereka yang tulus tanpa merasakan beratnya kehidupan yang mereka jalani 


Hari ini aku akan bercerita tentang DiNDing... apa sich DiNDing itu... pasti sebagian or semua orang yang baca blog ini tau apa itu DiNDing... tapi aku mau cerita tentang suatu komunitas yang kami beri nama DiNDing...


Awal 2010 berawal dari ide seseorang dan ternyata sebagian besar punya kerinduan yang sama berdirilah komunitas yang sepakat diberi nama DiNDing... Komunitas ini berkerinduan untuk menjangkau anak2 jalanan di pasar 45, ground zeronya kota Manado... bukan hal yang mudah untuk mengumpulkan anak2 jalanan itu, bukan hal yang mudah untuk meyakinkan orang tua mereka dan 'preman2' di pusat kota bahwa niat kami hanya untuk memberikan pelajaran tambahan, bermain dengan mereka, menunjukkan kasih dalam bentuk yang nyata...

Lahan kosong disamping supermarket jadi tempat pertama kami, modal untuk membeli peralatan tulis menulis dan perlengkapan lainnya kami peroleh dari sumbangan, donatur, dan koin-koin yang udah dianggap gak punya nilai, ternyata bernilai gede bagi mereka, bisa membeli meja belajar, buku, pensil...

Waktu DiNDing berdiri aku telah kembali masuk pendidikan spesialis bedah, masa 6 bulan awal adalah masa paling berat, masa dimana kekuatan otot yang diandalkan tapi setiap kali aku melihat anak-anak itu dengan setiap kebandelan mereka aku merasa lelah itu hilang, aku merasa bersyukur karena kondisiku jauh lebih baik dari mereka tapi disisi lain aku belajar dari mereka arti bersukacita ditengah kesukaran dari anak-anak itu, aku belajar arti ketegaran dan berjuang untuk hidup dari mereka...

Hampir 2 tahun DiNDing telah berjalan, sekarang DiNDing punya tempat yang lebih layak walaupun harus belajar ditengah hamparan cabe kering... hehehehehehe tapi setidaknya jauh lebih layak dari tempat pertama... DiNDing tetap bertahan dengan keanekaragamannya, dengan volunter yang rata-rata mahasiswa, tanpa memandang dari fakultas mana, tanpa memandang dari agama apa... DiNDing bertumbuh dengan penyertaan ALLAH...

Hari ini kerinduanku terbayar, aku bisa mengunjungi DiNDing lagi... setelah sekian lama dengan berbagai alasan aku gak bisa kesana... aku senang melihat keceriaan anak-anak disana, aku senang mendengar celotehan mereka, yah walaupun kebiasaan bertengkar belum sepenuhnya hilang dari mereka... setidaknya mereka menghormati kakak-kakak yang mengajar mereka...

Aku mau cerita kisah kami ketika ngajar anak-anak tersebut... salah satu pelajaran tersulit mereka adalah matematika (hhhhhhmmmm kalo untuk pelajaran ini kayaknya bukan hanya anak-anak jalanan itu saja yang merasa matematika pelajaran yang sulit.... agree????)... beberapa pertanyaan yang diberikan

Kakak : Sekarang belajar pengurangan 3 - 5 = ?
Adik : 2
Kakak : Salah.... (si kakak nyari akal biar si adik mengerti), begini kalo kakak punya 3 roti trus kamu ambil 5 gimana?
Adik : langsung nyambar jawab, gak bisa kak, rotinya habis...
Kakak : (sambil senyum-senyum) pintar... oke soal berikutnya kalo kamu punya 7 roti trus kakak makan 5 roti, artinya
Adik : (dengan lantang menjawab) artinya KAKAK LAPAR....
Kakak : hanya bisa melongo sambil dalam hati ngomong kena deh gue.... 

Case lainnya... anak2 ini susah belajar matematika apalagi dalam bentuk soal cerita, mereka susah membaca soalnya dan susah memahami gimana menjawab soal itu Tapi akan berbeda kalo soal ceritanya seperti ini

Kakak : Bawang merah 1 Kg seharga Rp 7000,- ditambah Beras 2 Kg (sekilo harganya Rp. 6.000,-) jadi berapa yang harus dibayar
Adik : Rp. 19.000,-
Kakak : Kalau kakak bawa uang Rp. 20.000 jadi kembaliannya berapa?
Adik : Rp. 1.000,-

u see, untuk itung-itungan dalam bentuk soal cerita atau penambahan dan pengurangan langsung otak mereka merasa angka-angka itu sesuatu yang sulit tapi kalo ceritanya berhubungan dengan harga-harga dan bahan jualan (fyi orang tua mereka sebagian besar adalah pedagang di pasar bersehati) mereka tuh jagonya, gak bakal salah... bahkan beberapa diantara mereka berdebat "kak, harga bawang di lantai 1 lebih murah dari yang di bagian belakang, beda Rp 500,-... lha padahal itu cuma soal cerita saja bukan mau tawar menawar...

intermezzonya hari ini aku menangani seorang anak yang kakinya tertusuk paku... well, salah satu kebiasaan buruk mereka untuk tidak mengenakan sandal ketika bermain-main... tapi disini letak hebatnya mereka, mereka gak takut dengan yang namanya tetanus, sama yang namanya infeksi... antibodi mereka bekerja extra seperti mereka bekerja extra untuk bertahan hidup...

ini link ke DiNDing Group

Selasa, 25 Oktober 2011

Indonesia Bisa

Aku ingin kamu bisa
Menghadapi segalanya
Memang berat dan tak mudah
Tapi kami akan selalu ada

Ayo Ayo Ayo Indonesia bisa
Ayo Ayo Ayo bangkit bersatulah
Ayo ayo ayo kami disini tuk mendukungmu
Ayo Ayo Ayo lepaskan bebanmu
Ayo Ayo Ayo kejarlah mimpimu
Ayo Ayo Ayo kami disini tuk mendukungmu

Jangan takut jangan rindu
Maju terus pantang mundur
Memang berat dan tak mudah 
Tapi kami akan selalu ada

Ayo Ayo Ayo Indonesia bisa
Ayo Ayo Ayo bangkit bersatulah
Ayo ayo ayo kami disini tuk mendukungmu
Ayo Ayo Ayo Indonesia bisa
Ayo Ayo Ayo bangkit bersatulah
Ayo ayo ayo kami disini tuk mendukungmu


Diatas adalah lirik lagu Ayo Indonesia Bisa yang dinyanyikan oleh Ello Ft. Sherina buat ngedukung Indonesia di ajang Sea Games 2011... Lagu ini jadi gak asing di telinga karena Clear menggunakannya sebagai jingle iklan mereka... Lagu easy listening, simple word but full of meaning... Intinya cuma satu... ngedukung atlet-atlet Indonesia yang akan bertanding di Sea Games bahwa mereka bisa... Yes, They Can (familiar kan dengan semboyannya Mr. Obama - Yes We Can...

Aku belum pernah membaca jurnal or penelitian dari para ahli tentang seberapa besar efek sebuah dukungan... but based on my experience... support dan dukungan dari orang-orang yang ada disekitar memberikan pengaruh yang gede - terutama dari orang-orang special - entah kenapa efeknya meningkat berlipat-lipat... meningkatkan adrenaline orang yang sementara berjuang... bahkan yang perjuangannya ngandelin power... support bisa menjadi tambahan power yang gak terhitung nilainya... seperti popeye yang dapat tambahan tenaga dari bayam yang dimakannya... (hmmmm apa hubungannya ya???!!!)


T  A  P  I


buset... gede banget TAPInya... based on my experience again.... segede apapun support yang kau terima, se 'mati-matian' supporter yang ngedukung, senorak, segokil, seheboh apapun itu............. KALO kamu sendiri yang harusnya berjuang tapi maju dengan setengah hati atau gak memiliki persiapan apapun..... HASILNYA tetap saja NOL besar.... gak ada olahragawan yang gak berlatih dan hanya berharap dari para suporter dan bisa menjadi seorang pemenang.... gak ada seseorang yang sementara bertanding or berjuang dalam hal apapun dan gak mempersiapkan dirinya lalu berharap mendapat hal yang maksimal.... semua teoripun akan mengatakan hal yang sama.... sama kayak diriku... untuk mengejar impianku menjadi seorang pemegang pisau alias ahli bedah, aku harus balik sekolah... kembali belajar dalam waktu yang 'lumayan' 5,5 tahun, belajar-berlatih-praktek, ditempa dengan berbagai tekanan mental dan fisik... nantinya di tahun 2015 (Kalau Tuhan berkenan) aku sudah menjadi seorang pemegang pisau...

Semua orang yang tenar dan sukses dalam bidang masing-masing.... kalau bisa disurvey... bukanlah proses yang instan, sekali pengen langsung jadi tenar, langsung jadi sukses... well biasanya memang hanya ketenaran, kesuksesan mereka yang terekspose.... TAPI coba liat behind the scene mereka.... gimana mereka prepare hemself sebelum meraih The TOP in their life, gimana mereka berjuang mempertahankan apa yang sudah mereka raih... gak ada yang namanya instan.... So, jangan iri melihat ketenaran dan kesuksesan seseorang... kamu harus mencari tau lika-liku perjalanan mereka.... 
the last sebelum blogku ini kesana sini gak jelas (hehehehehehe).... buat kontingen Indonesia, buat para olahragawan negeriku yang akan berjuang di Sea Games... Buat semua orang yang sementara berjuang (dalam hal apapun dalam hidupnya)... Kamu bisa... Kamu pasti bisa... 



YOU + Ur Supporter = Amazing



Ayo Ayo Ayo Indonesia bisa.... (supportermu banyak banget lho.... ratusan juta)



Kamis, 20 Oktober 2011

try to do this

ngetes and coba2 ngeblog using my galaxy tab... phew gak senyaman using my HP mini sich... rada susah buat ngetik cepat, but it's not a big prob... semoga benda mahal ini gak disalah fungsikan lagi oleh diriku... melenceng dari niat awal waktu membelinya...
sebenarnya gue nungguin kado ultah samsung galaxy tab hehehe but berhubung ultahku masih sebulan lagi dan galaxy tab 8.9 udah nangkring ditanganku, boleh kadonya direvisi kembali??

ini foto capture from my galaxy tab camera... ok juga sih


my name tag @ trigonum bedah galesong makassar


Sabtu, 01 Oktober 2011

Menjawab Panggilan-Nya

ini rangkuman kisah PTTku di SOE NTT yang dimuat di majalah Samaritan tahun 2008, tulisan-tulisan yang sering ku baca ulang untuk mengingatkan aku akan penyertaanNya dalam hidupku...

Ternyata, menjadi seorang dokter yang bertugas jauh dari daerah asalnya, atau jauh dari keluarga dan teman ternyata sangat tidak menyenangkan, terasa sekali artinya sendiri. Terasa sekali tidak ada keributan dan keheboan seperti ketika aku merasakan masa senang-senang di Manado....

Tapi Tuhan membawaku ke kota ini, ke tempat yang tidak pernah aku bayangkan dan aku doakan sebelumnya... Tuhan mengubah semua rencana yang sudah aku susun dan "memaksa" ku untuk datang ke tempat ini... Kota SoE di Kabupaten Timor Tengah Selatan di Propinsi Nusa Tenggara Timur... Kota yang berada di pulau Timor, kota yang berjarak 110 km dari ibukota propinsi Kupang... kota yang pernah aku dengar dari cerita-cerita kesaksian seniorku secara sambil lalu... dan Bapa tidak pernah membiarkan aku seorang diri...

 mejeng dulu di aula rs... narsis bawaan dari manado

Awalnya memang menyebalkan karena harus menyesuaikan diri dengan berbagai keadaan... terbiasa dengan semua serba ada dan fasilitas lengkap, sekarang harus down to earth, gak enaaaakkkkk!!!! tapi untunglah aku telah menjalani berbagai pelayanan dengan Medical Prayer Fellowship (MPF) selama aku kuliah dulu... untuk Samaritan's Mission yang membuatku mudah beradaptasi dengan kondisiku saat ini... termasuk terbiasa dengan frekuensi mandi yang 1x per hari karena udara yang sangat dingin dan air bersih yang terbatas...

ini kamarku dan 2 teman dokter di rumah dinas kami

Thank God, aku belajar menjadi seorang yang mandiri, dari yang apa-apanya tinggal minta dan tersedia, sekarang harus mengurus diri sendiri, mulai dari masak, cuci baju, jemur (yang lebih banyak kena hujan setiap jatahku nyuci... "miss rainy"), nyetrika (ini salah satu yang gak aku suka), mengepel ubin yang selalu becek karena kaki-kaki molly (anjing peliharaan direktur RS yang lebih suka main di rumah dinas kami)... sudah lama aku tidak mengerjakan di rumahku di Manado dengan satu alasan klasik kesibukan rumah sakit sehingga semua kebutuhanku di Manado tersedia dengan bantuan orang rumah... jadi aku menganggap tempat tugasku kali ini adalah waktu training dari Tuhan untuk mengubah hidupku jauh lebih baik. Suatu saat nanti ketika aku kembali ke Manado, kedua orang tuaku akan bangga dengan perubahan yang terjadi pada diriku...

"Akhirnya aku tahu bahwa setiap kesedihan yang membuat kepalaku tertunduk, setiap tetes air mata yang mengalir, tentu memiliki suatu alasan dan arah bagi kepentinganku... setiap luka hati, setiap seruan pedih, setiap rasa kesendirian, setiap malam yang terasa panjang dan mencekam, tentu mempunyai alasan dan arah untuk perkembanganku... Jika aku percaya kepada Allah, semuanya itu akan berbalik menjadi kebaikan bagiku... TUHANlah yang tahu mengapa harus begitu"

Suatu waktu dalam perjalananku mengikuti bakti sosial pengentasan gizi buruk di desa Billa Oeekam, desa yang jaraknya sekitar 1,5 - 2 jam perjalanan darat dari SoE ke Atambua... aku melihat pemandangan yang lebih memiriskan hati... butuh perjuangan untuk sampai ke desa ini... aku yang biasanya kuat untuk perjalanan darat, kali ini sempat mabuk darat dan ketakutan ketika mobil yang kutumpangi akan melintasi jembatan yang aku sendiri gak yakin apa bisa jembatan kayu ini menahan beratnya mobil... tapi ternyata sampai sekarang aku baik-baik saja... ketakutan yang rasional menurutku...



Desa ini benar-benar memprihatinkan... sarana dan prasarananya jauh dari standar kelayakan... Hmmm.... apa karena aku tugas di ibukota kabupaten sampai baru menyadari keadaan yang lebih parah dari itu... desa yang tidak memiliki aliran listrik kecuali solar cell alias kalau musim hujan atau malam tidak ada aliran listrik sama skali...



Dalam perjalanan pulang dari desa itu aku merenungkan satu hal "mengapa aku mau datang ke tempat seperti ini... jauh dari kenyamanan dan kemewahan yang aku nikmati di Manado... semua serba ada... semua serba terlayani... tidak seperti disini????!!!"

"Kenapa aku mau menjadi seorang dokter dan pergi jauh dari tempat kelahiranku... pergi jauh dari sanak keluargaku... pergi jauh dari sahabatku dan pelayananku???" Mengapa???!!!
ditempat yang jauh ini aku kembali bertemu Jeffry Tjandra
Akhirnya aku temukan jawabannya bahwa itu demi "Menjawab Panggilan-NYA"... aku tahu Bapa telah merancangkan semuanya untukku... Bapa yang membawa aku jauh dari tempat asalku ke daerah yang benar-benar membutuhkan pelayananku... daerah yang butuh belas kasihanku... daerah yang kepadanya Bapa mengutus aku untuk memberitahukan kalau Bapa mengasihi daerah ini sama seperti Bapa mengasihi dan memberkati Manado kota asalku...


ditempat yang terpencil ini aku belajar dari mereka yang kata orang "bule"... kesempatan langka...
thank's Sonia (UK), Bob, Bryan, Allyson, Fifi, Yose (Aus)

Tujuh tahun aku dibina di Fakultas Kedokteran dan terlibat dalam pelayanan penginjilan... inilah waktunya aku diutus untuk pergi... ketika dulu aku mengikuti Kairos, aku berpikir kalau tugasku adalah melatih yang lain untuk pergi alias bukan aku yang berada di garis depan... tapi Bapa berkata "Tidak" aku harus pergi!!! Dan kini aku menjalankan tugas-NYA... entah sampai kapan aku mampu bertahan di tempat ini...

Jujur ini bukan tempat yang nyaman... dalam bulan ke-4 pun aku masih berusaha beradaptasi dengan keadaan... berusaha mengerti apa yang Bapa ingin aku lakukan lagi di tempat ini... Tantangan dan masalah memang ada dimanapun kita berada... tinggal bagaimana kita bertindak bijaksana dan menghadapinya bukan lari dari masalah yang ada...

Yang pasti aku akan mengikuti perintah-NYA... kemana pun KAU pimpin, ke negeri yang KAU pilih... ini aku utuslah Tuhan... dan ku kan pergi...

setelah 6 bulan di SoE Bapa menjagaiku luar biasa termasuk berat badanku!!!

6 bulan aku bertugas di RSUD SoE sebelum akhirnya kembali ke kota tempat aku dibesarkan... melanjutkan kisah dan pengabdianku sebagai seorang dokter... menjadi dokter PTT di tanah kelahiranku sebelum akhirnya kembali ke almamaterku untuk melanjutkan perjanjian aku dan Bapa untuk menjadi seorang spesialis bedah...