Minggu, 20 November 2011

Before my 29th : Life is mission not coincidence

Hari ini suasana hatiku sangat tidak enak... tidur yang lumayan, tapi saat bangun di pagi hari ada sesuatu hal yang mengusik hatiku dan itu benar-benar dimanfaatkan untuk membuat suasana hatiku menjadi tidak nyaman, bahkan sampai ketika aku berada di gereja, ku harus berjuang agar sukacitaku gak dirampas...

Kekhawatiran akan masa depan, akan seperti apa aku setahun di depan, 10 tahun kemudian, 15 tahun... siapa pendamping hidupku kelak, dimana Bapa akan membawa cerita kehidupanku, keluarga seperti apa yang akan ku bangun kelak... semua itu seperti potongan-potongan film yang berputar cepat di kepalaku dan secepat itupula merampas sukacitaku berganti dengan kekhawatiran... kekhawatiran yang tidak pada tempatnya, kekhawatiran yang membuang-buang energi... tapi aku belajar satu hal bahwa hidupku selama 29 tahun ini dan tahun-tahun ke depan adalah sebuah misi, bukan suatu kebetulan aku hadir, aku ada di dunia ini...

just my dream to playing piano

with my luvly parents


aku harus mensyukuri apa yang sudah aku terima dalam 29 tahun ini, bahwa Bapa punya misi lewat hidupku... seseorang yang lahir secara premature, tumbuh sebagai anak sehat yang diberikan berbagai kemampuan dan kepintaran... aku punya keluarga yang cukup demokratis mengizinkan aku memilih pendidikan yang aku inginkan... 



menjadi seorang dokter adalah impian masa kanak-kanak ketika hampir setiap bulan aku bergaul dengan dokter anak untuk mengatasi masalah amandel yang tiada akhir... mamaku bahkan sudah mengetahui apa sakitku bahkan sebelum kami berkunjung ke dokter anak... 





play hard learning hard too

ketika aku berada di bangku SMU, keinginanku adalah menjadi seorang ekonom, bermain-main dengan angka dan hitungan untung rugi adalah sesuatu yang mengasyikkan, sesuatu yang sangat mudah untuk ku pelajari, setiap postingan debit kredit bukan perkara yang sukar bagiku bahkan tanpa mendapat pelajaran lebih dari mamaku yang seorang ekonom...

ketika Tuhan berkehendak, tak ada satupun yang bisa menghalanginya... ketika Tuhan menginginkan aku menjadi seorang dokter, bahkan papaku dengan 'terpaksa' mengizinkan anaknya untuk menjadi seorang dokter, padahal kedua orang tuaku bukanlah berlatar belakang kedokteran atau praktisi medis lainnya... artinya aku harus berjuang untuk sekolahku yang panjang ini....

dalam pendidikanku menjadi seorang dokter, disinilah aku mengerti lebih jelas mengenai panggilanku... bahwa hidupku adalah untuk menjalankan misinya... bukan suatu kebetulan aku lahir prematur, bukan suatu kebetulan kalau masa kanak-kanakku banyak dihabiskan dengan dokter anak... semua ada dalam rencanaNya... bukan suatu kebetulan kalau Bapa membawaku ke pulau Timor, bekerja dan belajar kehidupan mereka... tempat ini menjadi salah satu alasanku memilih pendidikan bedah untuk melanjutkan studiku...

so, kalo 29 tahun Bapa sudah memeliharaku sedemikian rupa, apakah aku harus kuatir kalau Bapa akan terus memelihara kehidupanku ke depan, akan apa yang aku butuhkan, akan apa yang aku inginkan... Bapa tahu lebih dari segalanya...


me with my luvly grandpa and grandma and chris


aku menulisnya dengan warna ungu, karena aku sangat menyukai warna ungu, warna keagungan dan penuh pengorbanan

Your daughter
-Angelica Maurene-

Jumat, 18 November 2011

Surprise from above



hari ini pengen banget nulis tentang surprise... ada hubungan atau tidak dengan my special day aku gak tahu tapi feelingnya emang itu sich momentnya...

Jadi gini ceritanya... tulisan ini aku buat 2 hari menjelang ulang tahunku yang ke-29... sejak memasuki bulan November aku tuh sudah ngingat kalo ini bulan favoritku, bulan specialku karena di bulan ini aku berulang tahun, ultah terakhir dengan digit awal 2... tapi semangat dan exciting itu sekarang turun drastis mulai dari rencana saudaraku married di tanggal yang sama dengan ultahku... so pasti nothing special family day... yang ada pesta gede2an pas malam resepsi... -kalo dipikir2 kapan lagi tampil dengan full make up pas lagi ultah, trus ketemu banyak sodara dan teman-



bulan ini aku mulai stase di divisi onkologi / kepala leher... lumayan mengerahkan seluruh kemampuan karena rasanya full of job alias lagi musim "dreg"... baru di onko pecah rekor puluhan tahun bahkan membuat rekor baru sama operatornya, operasi selama 18 jam non stop... dan semua kesibukan yang ada membuatku gak menyadari kalo hari ulang tahunku tinggal 2 hari lagi...



ulang tahun selalu identik dengan birthday wishes and surprise, permintaan-permintaan istimewa di hari yang special, termasuk doa-doa istimewa berharap special gift from above... aku telah melalui 28 kali ulang tahun dalam kehidupanku, dimulai dari ulang tahun pertama yang tentunya disyukuri "lebih" oleh orang tuaku, anak pertamanya yang lahir secara premature, yang harus berada di inkubator untuk beberapa waktu, bisa juga melalui tahun pertamanya walau tetap saja identik dengan dokter anak... itu anugerah buat kedua orang tuaku


kisah selanjutnya mengikkuti perkembanganku sebagai manusia, perayaan ultah dengan sahabat-sahabat kecil, pesta dengan topi dan balon dan badut, penuh dengan hadiah yang dibungkus kertas kado beraneka bentuk yang selalu dibutuhkan kesabaran sampai aku mendapat lampu hijau untuk membuka kado-kado yang ada...


kemudian beralih pada bentuk-bentuk surprise lainnya semasa duduk di bangku SMP dan SMU... rasanya aku masih mengingat dengan jelas bagaimana teman-temanku memberikan kejutan dengan membuatku sampai basah kuyup, lengket dengan telur dan terigu... siap di goreng hehehehehee... aku masih ingat rasanya disiram dengan air kolam yang sudah lumutan di kolam ikan depan SMUku sehari sebelum my sweet 17th... menjengkelkan???? GAK!!! yang ada I'M Happy karena sahabat2ku dan orang yang kusayangi juga berbahagia dengan hari specialku...


di masa-masa kuliah, hadiah dan surprise selalu menjadi teman erat ketika sampai pada special day, yah meskipun hampir setiap sesuatu peristiwa yang perlu disyukuri aku dan teman-teman dekatku wajib untuk syukuran alias "makan2"... itulah mengapa berat badan kami tetap terjaga selama masa sekolah... yang membedakan adalah adanya gift, ada special card, ada tulisan pesan2 sponsor dari teman2 istimewaku... gak ada lagi yang namanya basah kuyup, gak ada lagi yang namanya telur dan terigu...

ketika aku telah menyelesaikan pendidikanku dan telah menjadi seorang dokter, ketika aku terpisah dari teman2ku, hari ulang tahun merupakan momen dimana kami berusaha untuk keep contact, berusaha untuk bertemu ketika berada di kota yang sama... yah tugas dan pekerjaan membuat kami yang 7 tahun bersama dalam suka dan susah menjadi terpisah kota, terpisah pulau...

tahun ini akan menjadi tahun ke-2 aku merayakan ulang tahun sejak aku masuk pendidikan dokter spesialis... ada banyak yang berubah, tapi satu yang selalu aku syukuri... bahwa hari itu adalah anugerah yang Tuhan berikan... bahwa hari itu mengingatkanku bahwa Tuhan selalu menjagaiku selama aku menjalani pendidikan, aku bertemu banyak orang baru, aku bertemu dengan sahabat2 baru yang saling menguatkan dan mendukung layaknya saudara... dan yang paling ku syukuri adalah bahwa aku masih bisa merayakan hari ulang tahunku, artinya I'm still alive... masih bisa nafas...

aku gak tahu apa yang akan terjadi sampai menjelang ulang tahunku, tapi yang aku syukuri bahwa tahun ini Bapa banyak mengajariku tentang arti berserah total kepadaNya, memberikan pena kehidupanku padaNya, memberikan kemudi kapal kehidupanku padaNya... ada banyak surprise-surprise yang Bapa berikan dalam tahun ini, mulai dari pembelaan, liburan yang tak terduga, dan pelajaran tentang relationship... kalau dihari-hari biasa saja Bapa mau memberikan anakNya surprise, apalagi di "hari istimewa"... Bapa pasti menyediakan surprise istimewa juga...



my wishes...
merayakan ulang tahunku dengan my nuclear family... ada banyak tawa dalam tahun ini, ada banyak salah paham dan perselihan juga, ada hari-hari yang hilang karena tugas dan pekerjaan, well setidaknya kalaupun it's impossible karena my brother wedding day, masih ada my mom birthday 3 days from my bday...

bertemu dengan sahabat-sahabat masa kuliahku... aku berharap ini gak akan sekedar sebuah rencana yang akan berantakan karena sesuatu hal yang lebih urgent... kangen rasanya bertemu dan sharing dengan mereka...

bertemu dengan seseorang yang karena dia, aku belajar tentang apa itu relatioship, yang karena mengenalnya membuatku semakin dekat dengan Bapa dan memperbaiki kualitas hubunganku dengan Bapa yang statis, memperbarui komitmen-komitmen yang ada, dan memberikan Bapa pena kisah cintaku untuk ditulisNya



akan ada tahun-tahun selanjutnya dimana aku akan selalu menanti surprise from above...

Selasa, 15 November 2011

Church today... The Autis one??? just my reflection

Beberapa waktu yang lalu aku membaca program kerja tahunan gerejaku... anggaran tahunannya fantastis menurut perhitunganku karena mencapai 1,4 milliar... jumlah yang besar untuk mengerjakan banyak hal... tapi itu hanya ada dalam pemikiranku karena apa yang ku cari tidaklah kutemukan daam program tahunan itu... sebagian besar dananya habis untuk belanja pegawai dan tunjangan kesehatan jemaat, setoran ke tingkat wilayah bahkan sinode, sebagian dana yang lain habis untuk kegiatan tahunan gerejawi seperti pesparawi, dan yang lainnya untuk prasarana dan sarana gedung gereja serta fasilitas tambahan lainnya... 



Antusiasmeku membaca program itu langsung surut karena aku tidak menemukan apa yang aku cari... Gerejaku menganggarkan biaya yang fantastis untuk kebutuhan 1 tahun, untuk mensejahterakan jemaat yang ada didalamnya dalam arti harafiah... ini membuatku bertanya, apa sebenarnya fungsi dan tujuan gereja??? Apakah menjamin jemaat yang menjadi anggotanya nyaman sehingga tidak berpindah gereja atau yang ngetrend dengan istilah “pencuri domba” ataukah gereja juga harus melihat keluar dari sekedar sekumpulan orang yang percaya???



Dulu aku sering mengikuti kegiatan gerejawi, menghafal bagian-bagian alkitab dan tata gereja, dan setahuku gereja mempunyai tiga tugas utama, koinonia, diakonia, marturia... selain itu yang aku tahu gereja selalu menempatkan AMANAT AGUNG diposisi teratas... Pergilah, Jadikanlah semua bangsa murid-Ku... lantas kenapa gereja sekarang bersikap seperti orang autis yang sibuk dengan dunianya sendiri tanpa memikirkan ada orang lain di luar sana???

Sementara itu dalam waktu yang berbarengan beberapa orang sahabatku mencoba mengajakku bersama melayani anak-anak jalanan di Pusat Kota a.k.a Pasar 45, pelayanan tanpa membedakan agama, suku, ras, perbedaan latar belakang pendidikan , tanpa sebuah DINDING... Pelayanan yang tidak mempunyai program dengan dana fantastis tapi memiliki keyakinan untuk berbagi dengan sesama yang membutuhkan, mereka yang “kurang” beruntung... 




Aku teringat bagaimana harus memutar otak untuk mengumpulkan dana setiap pelaksanaan Class Dinding, bagaimana setiap koin rupiah yang “sebagian besar” sudah dianggap tidak ada menjadi punya nilai besar bagi anak-anak jalanan itu...

Aku jadi berpikir lagi, ada orang mau memberitakan kabar baik bukan dari balik mimbar gereja, kepada semua orang lain di luar sana yang membutuhkan sentuhan secara jasmani dan rohani, koq gereja malah menutup pintu??? Kenapa gereja hanya mau melihat diwaktu-waktu situasional saja sehingga gereja terkesan seperti santa claus yang membagikan hadiah hanya pada waktu natal... 

Jelas ini mengusik nuraniku, heran, resah, gelisah dengan situasi dan kondisi ini... Gereja – yang aku yakini bukan hanya gereja yang program kerjanya ku baca- seperti orang-orang autis yang sibuk dengan dunianya sendiri... apa iya Yesus akan melakukan hal serupa ketika melihat ada mereka yang membutuhkan diluar sana???

Sebagai catatan, gereja yang kumaksud dalam tulisan ini adalah secara kelembagaan (institusi)


repost from my fb note
15.03.10

United & Rising



moment tanggal cantik 11.11.11 juga jadi moment dimulainya ajang olah raga asia tenggara yang dikenal dengan sea games... kali ini Indonesia menjadi tuan rumah... rasanya sejak era reformasi, olahraga tidak mendapat greget seperti dulu, gak ada euforia disertai anjloknya prestasi penguasa sea games, negara dengan penduduk terbanyak di asia tenggara yaitu Indonesia...

taon ini keramaian sea games dimulai dengan kekhawatiran persiapan venue di Palembang yang amburadul... media ramai membahasnya setiap hari, masyarakat mulai menunjukkan perhatiannya, sorotan, dukungan, atau apapun itu setidaknya sea games kali ini sudah mendapat perhatian...



tulisan ini kubuat di hari ke-4 sesudah pembukaan sea games, ketika aku harus mengakui kalau akupun teralih perhatiannya untuk terus mengikuti perkembangan atlet2 Indonesia yang seperti menjawab kekuatiran tentang anjloknya prestasi mereka dengan kejutan2 yang menyenangkan... sampai tulisan ini ku buat Indonesia masih memimpin perolehan medali dan meninggalkan negara lainnya dengan perbedaan yang mencolok...


angin euforia itupun sampai pada diriku yang berheboh-heboh ria di depan layar tv ketika menyaksikan Garuda muda menghancurkan kejayaan si Gajah putih di lapangan hijau... semangat ayo Indonesia bisa sepertinya menjawab setiap keraguan masyarakat Indonesia... senang rasanya melihat semangat para atlet yang tidak kenal putus asa, senang rasanya melihat semangat para suporter yang mengerahkan segala daya mendukung atlet yang sementara bertanding...



semoga prestasi yang saat ini ditorehkan oleh atlet-atlet Indonesia bisa menjadi pemicu semangat generasi muda Indonesia lainnya untuk mengukir prestasi... 

Ayo Indonesia bisa...




ayo Indonesia Bisa
- angie -

Minggu, 13 November 2011

Modesty



Dalam 2 bulan terakhir setelah aku membaca blog seorang sahabatku, ada satu kata yang selalu ada dipikiranku dan setidaknya selalu muncul setiap hari... aku harus menulis sesuatu tentang MODESTY menurut sudut pandangku... tapi ternyata bukan sesuatu yang mudah untuk membuat tulisan tentang kata MODESTY... aku harus bisa merefleksikannya dulu sebelum menuliskan sesuatu tentang MODESTY...




Let I start with apa sih MODESTY itu...
menurut wikipedia (-thanks Mr. Google-)

Standards of modesty (also called demureness or reticence) are aspects of the culture of acountry or people, at a given point in time, and is a measure against which an individual insociety may be judged.
Modesty may be expressed in social interaction by communicating in a way exhibiting humility,shyness, or simplicity. The general elements of modesty include:
  • Downplaying one's accomplishments (see humility)
  • Behavior, manner, or appearance intended to avoid impropriety or indecency
  • Avoiding insincere self-abasement through false or sham modesty, which is a form of boasting.
A second expression of modesty, isolated from communication and human interface, focuses more on internal perception of superiority and may be expressed in the following ways:
  • through work ethic,
  • motivation for self improvement,
  • and tolerance of others.
Physical modesty dominates the social stage. Fashions and fads at times test the limits of community standards of modesty. People can be subjected to peer pressure, both to conform to community standards or to flout them. Community standards of modesty however may be driven by a sense of superiority, which contrasts some definitions of modesty.



Kalo orang Indonesia menerjemahkannya dengan KESOPANAN atau SOPAN SANTUN... ternyata banyak banget yang dibahas hanya dengan satu kata MODESTY... So, aku menulis MODESTY ini berdasarkan pengalamanku dan ketika membuka mata dan telinga lebih lagi dalam 2 bulan ini untuk tahu lebih banyak tentang MODESTY...

Bagi orang Indonesia (termasuk juga diriku yang Indonesia) bicara Sopan Santun adalah bicara tentang tata krama dalam banyak hal, apalagi untuk orang timur yang masih menjunjung tinggi budayanya termasuk Kesopanan... untuk sekarang ini yang akan ku bahas adalah mengenai fashion, dari sudut pandang seorang wanita...

Fashion memiliki trend setiap tahunnya, kalo di daerah beriklim tropis seperti di Indonesia, trend mode biasanya menjadi ajang tahunan yang bajunya bisa dikenakan dalam cuaca apa saja karena tidak ada cuaca yang extrem seperti di daerah dengan 4 musim... tapi trend mode gak bisa dikotak-kotakkan berdasarkan iklim coz trend mode duniapun demam dan wabahnya sampai ke Indonesia... suatu fashion atau mode akan semakin terkenal ketika baju itu dikenakan oleh selebritis terkenal... dalam hitungan sebentar model yang sama akan digandrungi oleh para fansnya...

Lantas apakah hubungan antara FASHION dengan MODESTY... benang merah keduanya melibatkan MATA sebagai indra penglihatan... Saat ini orang dengan bebasnya mengenakan baju berbagai model, dengan berbagai belahan, dengan berbagai potongan... yang dulu merupakan hal yang tabu, sekarang mulai diterima karena merupakan konsekuensi kemajuan zaman dan mengikuti trend mode dunia... disinilah MODESTY dan MATA memainkan peranannya...

MATA dari orang yang mengenakan pakaian itu akan melihatnya sebagai sesuatu yang menarik, yang oke untuk menunjang penampilannya, dan menjadikan standar bahwa itu sopan dan sah dikenakan... Bagaimana dengan MATA dari orang lain yang melihat penampilan itu... apakah mereka berpikir hal yang sama bahwa baju itu menarik, mengikuti trend dunia atau malah dari mata itu membuat mereka terjatuh dalam "dosa"...

Aku bukan orang yang konservatif masalah busana... akupun menyukai mengenakan baju yang membuatku tampil menarik secara "fisik"... aku lumayan pede dengan fisikku, So kalo aku mengenakan baju, pada kondisi2 tertentu akupun mengenakan baju yang membuatku tampak "cantik" secara fisik... dengan gaun belahan V panjang setinggi lutut, atau kemeja yang belahannya menonjolkan daerah dada (-only strenum area i mean-) mengenakan rok selutut... (untuk masalah rok jangan harap aku akan mengenakan rok panjang, -kecuali aturan mengharuskannya- bukan untuk penampilan tapi karena alasan kepraktisan pekerjaanku yang memerlukan mobilitas tinggi)... aku menyukai mengenakan itu semua karena setidaknya membuatku pede untuk penampilan fisikku... 

TAPI ketika masalah MODESTY ini berulang-ulang terngiang di telinga dan pikiranku membuat aku banyak merenung apakah penampilan oke dari pakaian yang aku kenakan memang memberikan keuntungan kepercayaan diri kepadaku sebagai pengguna ATAU ada side efek negatif kepada orang lain disekitarku... Apa yang ada didalam pikiran mereka ketika melihat pakaian dengan belahan di bagian dada, dengan atasan yang u can see, atau rok yang hanya setinggi lutut... Apa pikiran mereka sama dengan pikiranku bahwa pakaian itu membuatku semakin menarik... atau aku secara tidak langsung membuat mereka berdosa karena mata dan pikiran mereka... My manual book - ALKITAB - dengan tegas menulis hanya dengan melihat kemudian memikirkan yang tidak2 itu sudah berbuat zinah...

Bagi sebagian orang akan mengajukan pembelaan itu kembali pada orang yang melihat... kalo pikirannya itu sebagai seni, sebagai penunjang penampilan fine2 saja... kalo orang itu dasar pikirannya kotor, penampilan tertutup pun gak akan ada bedanya tetap orang itu memikirkan yang kotor...

Yang aku dapat dalam 2 bulan ini aku setuju kembali pada pribadi masing-masing orang, kita gak bisa mengontrol pikiran orang yang ada disekitar kita BUT setidaknya kita bisa mengontrol diri kita sendiri... Ketika aku mengenakan suatu pakaian dan melihatnya didepan cermin, aku melihat sosok yang menarik dan berharga di mata Allah, kemudian aku melihat dari sudut pandang orang lain apakah pakaian yang aku kenakan akan membawa kemuliaan Allah atau malah membuat orang lain jatuh dalam pencobaan...

So aku mencoba mempraktekkan apa yang aku pikirkan tentang MODESTY versiku... bukan dengan mengenakan segala sesuatu yang tertutup semuanya, bukan kemeja tangan panjang yang terkunci semua kancingnya, bukan rok yang panjangnya semata kaki... tapi mencoba mengenakan pakaian yang "SOPAN" menurut pandanganku dan pandangan orang yang melihatku... Penampilanku tetap terjaga dan aku berusaha menjaga diriku agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain... dengan demikian aku menaikkan standar penilaian orang terhadap diriku karena aku telah menjaga KESOPANANku...



Gals, (aku ngomongnya gals karena biasanya fashioners itu cewe dan penikmatnya adalah cowo), yang membuatmu menarik bukan segala sesuatu tentang fisik, mungkin pakaian yang kamu kenakan keren, ok, sexy, tapi kalau dengan pakaian itu kamu membuat orang lain jatuh dalam dosa, atau kamu membuat orang lain merendahkan dirimu karena pakaian yang "gak sopan"... bukankah gak ada gunanya sesuatu yang "menarik" yang coba kamu tampilkan dari pakaian yang kamu kenakan... Berpakaian sopan gak akan membuat penampilanmu secara fisik menjadi gak menarik koq... seriously aku telah mencobanya selama 2 bulan ini dan aku semakin percaya diri karena gak perlu risih dengan rok yang pendek atau belahan dada yang terlalu ke bawah... dan yang terutama menjaga diriku sebagai anak Allah...


tulisan ini hasil perenungan dan praktekku dalam 2 bulan ini...
proud to be the Lord daughter


-angelica maurene-






Selasa, 08 November 2011

He knows everything

hari minggu hari Tuhan hari gereja... dan ketika aku lagi siap2 buat ke gereja dengan kebiasaan buruk mepet2 waktu... harap maklum -mekanisme pembelaan diri nih- aku tinggal di pusat kota yang jarak ke lokasi2 strategis dapat ke tempuh dengan jarak waktu singkat jadi kebiasaan deh mepet2in waktu... termasuk ketika akan ke gereja... untuk yang ini mohon jangan ditiru!!! walhasil aku buru2 ke gereja dan bisa ditebak kalo aku kesulitan menemukan tempat parkir...

parkiran penuh dimana2, tukang parkir diparkiran depan mengarahkan mobil ke arah luar... aaahhh sebel, mana udah mepet waktu ke gereja, tukang parkir malah enambah keribetan yang ada... terpaksa aku balik lagi untuk masuk ke parkiran dalam gereja dan lagi2 aku stuck karena ada mobil dari arah dalam yang akan keluar... tambah sebel lah daku... namun tetap dengan kebingungan dimana aku akan memarkir mobil ini? eh kaca mobil tiba2 diketok tukang parkir, "ibu mau ke gereja?" "iya" jawabku sambil berharap si bapak akan memberikan jalan keluar... "masuk aja di halaman gereja" serius, aku dapat parkiran di halaman gereja yang biasanya ditutup untuk parkiran... tinggal melangkah sebentar aku nyampe di dalam gereja...

aaahh nyesel juga tadi pagi pake aksi malas-malasan akhirnya datang telat dan kesel sama orang lain...  

ENDINGnya ada disini...

Selesai ibadah, manado di guyur hujan termasuk di lokasi gereja... nah I got the advantage here... mobilku nangkring dekat banget jadi aku gak perlu basah-basahan seperti kalo parkir di tempat biasa aku markir mobilku... so I thank God buat my sunday simple story...

Bapaku keren abis euy, termasuk caranya mengajariku kalo BAPA tahu semuanya dan tahu yang terbaik untuk hidupku... yang harus kulakukan hanya bersyukur dan menikmati setiap perjalanan hidupku bersamaNya........... without complain

 

Kamis, 03 November 2011

Dokter... antara prestasi, prestise, dan pengabdian

"susan... susan... susan... kalo gede mau jadi apa?" sebagian besar dari kalian pasti masih mengenal lirik lagu ini... dan ketebak deh jawabannya "kalo gede mau jadi dokter"... Dokter suatu profesi yang punya daya magis di masyarakat mulai dari anak kecil bahkan untuk menakut-nakuti anak-anak yang nakal atau sukar untuk makan biasanya ditakuti dengan awas nanti disuntik sama dokter...

di daerah asalku... fakultas kedokteran menjadi fakultas favorit dengan perbandingan yang sangat mencolok dengan fakultas lainnya... begitu banyak peminat yang mau masuk di fakultas nomor 1 di daerahku yang emang hanya punya 1 fakultas kedokteran... meskipun biaya masuk yang melambung tinggi sampai beberapa kali lipat dibandingkan fakultas lain tapi tidak membuat surut minat anak-anak atau ortunya untuk memasukkan anaknya ke fakultas kedokteran...

berada di fakultas kedokteran tentu memperbesar yang namanya prestige a.k.a kebanggaan entah itu bersifat personal untuk membanggakan diri pada teman-teman yang gak bisa masuk di fakultas kedokteran atau kebanggaan famili dimana orang banyak masih menganggap bahwa mereka yang sekolah di kedokteran memiliki nilai lebih dibandingkan sekolah ditempat lain...

dan beradalah dalam suatu siklus yang kusebut circulus vitriousus... alias lingkaran setan... prestige sesaat yang berganti dengan yang namanya kerja keras dan tanda tangan otomatis untuk belajar seumur hidup... banyak yang gak tau dan gak sadar ketika dia mau menjadi seorang dokter artinya dia sedang masuk dalam lingkaran setan untuk belajar seumur hidup... menempatkan dirinya dalam risiko sepanjang karirnya menjadi seorang dokter... menempatkan dirinya antara pujian dan caci maki...

"kalau ku berhasil nanti ku akan menjadi dokter, semua kulayani dengan sabar... tiada ku bedakan antara miskin dan kaya karna ini soal kemanusiaan... di kota dan di desa bagiku sama saja walaupun ditengah malam namun tugas tetap kan kujalankan..."

lagu idealis seharusnya seorang dokter... impian yang terbentuk sejak pertama kali menginjakkan kaki di fakultas kedokteran... lagu-lagu doctor wanna be... yang gak sepenuhnya bisa menjadi kenyataan... kerasnya sistem yang berlaku untuk menjadi seorang dokter... panjangnya masa pendidikan menjadi seorang dokter bisa mengubah pandangan dan idealisme yang ada... mengubah orientasi yang berpusat pada kemanusiaan menjadi untuk mengejar sesuatu demi masa depan... mengembalikan semua waktu, tenaga, dan BIAYA yang telah dihabiskan sepanjang masa 6-7 tahun untuk merengkuh titel dokter...

sistem yang terus berubah termasuk diberlakukannya ujian kompetensi dokter yang menambah sulit seorang dokter lulusan baru untuk bisa langsung bekerja karena terbentur sertifikat kompetensi membuat idealisme seorang dokter baru semakin terkikis dengan kondisi dan keadaan yang ada...

sebuah anomali yang terjadi dengan program pemerintah tentang dokter ptt... setiap tahunnya ada 3-4 kali dibuka program dokter ptt... dan diantara 2 kategori yang ada kategori sangat terpencil menjadi kategori favorit yang selalu dicari oleh dokter-dokter pelamar... sesuatu yang aneh karena dokter dengan kategori sangat terpencil artinya mereka harus rela bertugas didaerah dengan fasilitas yang sangat minim termasuk untuk urusan listrik, dan air bersih... tapi kenapa kategori itu lebih banyak peminatnya dibandingkan dengan kategori terpencil??? ada banyak jawaban disana... kita mulai dari jawaban paling idealis... itu soal PENGABDIAN... untuk yang satu ini tidak terbantah... dari sekian ratus dokter yang lulus setiap tahunnya ada diantara mereka yang DOCTOR born to be... artinya mereka memang memiliki destiny itu... idealisme mereka tidak terpatahkan dengan kerasnya proses untuk membentuk seseorang menjadi seorang dokter... merekalah yang sering tampak sebagai dokter-dokter yang weird alis aneh... dengan kepintaran yang ada, dengan skill yang menunjang... malah memilih berada dipedalaman rimba untuk mengabdikan ilmu yang mereka dapat dengan susah payah... jawaban yang lainnya kenapa kategori sangat terpencil menjadi kategori paling favorit adalah mengenai income yang diberikan dan perbedaan yang mencolok antara kedua kategori itu... insentif yang besar yang diberikan pemerintah menjadi mujarab karena banyak dokter tergiur untuk pergi mengabdi dalam jangka waktu paling pendek 6 bulan dengan insentif yang menggiurkan... sebuah alasan yang tidak bisa disalahkan juga...

alasan yang lain.... itu tiket untuk mendapatkan sebuah surat pernyataan selesai masa bakti... surat sakti yang dibutuhkan untuk banyak kepentingan termasuk untuk melanjutkan sekolah ke jenjang spesialisasi... aw sekolah lagi... yup doctor is long life study....

dibalik semua peristiwa dan pergunjingan mengenai profesi ini... bagiku profesiku ini tetaplah profesi mulia... bagiku menjadi seorang dokter adalah sebuah panggilan... panggilan untuk mengabdikan apa yang aku pelajari... apa yang aku dapat untuk mereka yang membutuhkan... untuk mereka yang sementara menderita dalam kesakitan...

.... sebuah catatan untuk teman-teman sejawatku yang baru menyelesaikan pendidikan dokter umum... semangat perjuanganmu belum selesai...

rekan seperjuanganku bahwa dokter adalah pengabdian

my night shift story

Kemarin aku kembali jaga malam, hampir seminggu setelah jaga yang terakhir karena tukaran jaga, dan istimewa karena baru perpindahan stase...

semboyan jagaku... gak dreg gak ada cerita... waktu belum menunjukkan jam 2 sore untuk masuk jam jaga tapi aku sudah dihubungi karena ada pasien dengan sesak dan anuria, katanya kencing dari semalam gak keluar padahal pasien terpasang kateter... hmm bakal jadi jaga berkesan nih...

pas nyampe ruangan pasien dalam kondisi sesak, tanpa terpasang infus dengan alasan tadi bengkak... alarm langsung berbunyi bahwa aku harus bisa mengamankan akses vena sebelum pasien jatuh dalam keadaan syok... infus berhasil terpasang, urin hampir 1 hari tidak keluar dengan kateter terpasang, perut kembung... hasil pemeriksaan fisikku menyimpulkan kalau pasien ini bukan anuria tapi ada masalah dengan kateternya karena pasien dalam kondisi full blas... kateter diganti dan urin keluar... pasien merasa keluhan teratasi, keluarga lega karena pasien gak mengeluh dan aku? thank God untuk membantuku mengatasi masalah ini...

adegan solo run kembali terjadi, abis ronda keliling pasien, ngecek pasien2 post operasi, tiba2 telpon yang sampai sekarang aku belom familiar sama ringtonenya - hp yang lama die on duty pas jaga terakhir - "dok, pasien tetanus apneu - langsung deh pasang gaya kayak sprinter sambil berharap pasien masih bisa ku handle... RJP bonus keringat dan sport jantung penolang... but it's ok... pasien napas lagi, tensi stabil kembali... tengah malam pasien drop, apneu lagi... RJP gagal, pasien meninggal... well, pembukaan yang kurang menyenangkan di bulan yang baru...

ada banyak hal yang berkeliaran di benakku... termasuk ketika istri dari pasienku yang sudah dalam kondisi terminal meminta untuk tidak mengatakan sakit yang sebenarnya kepada suaminya dengan alasan takut kalau suaminya akan lebih jelek lagi kondisinya kalau tahu sakit yang dideritanya... gimana cara melakukannya? bukankah pasien itu berhak mengetahui apapun yang menyangkut dirinya... etika kedokteran bicara apa, moral bicara apa... aku belum menemukan cara yang tepat berbicara panjang lebar dengan pasienku tentang penyakitnya... tapi aku senang karena bisa melihat dia tersenyum dan tertawa tadi pagi ditengah2 penderitaannya...