ini rangkuman kisah PTTku di SOE NTT yang dimuat di majalah Samaritan tahun 2008, tulisan-tulisan yang sering ku baca ulang untuk mengingatkan aku akan penyertaanNya dalam hidupku...
Ternyata, menjadi seorang dokter yang bertugas jauh dari daerah asalnya, atau jauh dari keluarga dan teman ternyata sangat tidak menyenangkan, terasa sekali artinya sendiri. Terasa sekali tidak ada keributan dan keheboan seperti ketika aku merasakan masa senang-senang di Manado....
Tapi Tuhan membawaku ke kota ini, ke tempat yang tidak pernah aku bayangkan dan aku doakan sebelumnya... Tuhan mengubah semua rencana yang sudah aku susun dan "memaksa" ku untuk datang ke tempat ini... Kota SoE di Kabupaten Timor Tengah Selatan di Propinsi Nusa Tenggara Timur... Kota yang berada di pulau Timor, kota yang berjarak 110 km dari ibukota propinsi Kupang... kota yang pernah aku dengar dari cerita-cerita kesaksian seniorku secara sambil lalu... dan Bapa tidak pernah membiarkan aku seorang diri...
mejeng dulu di aula rs... narsis bawaan dari manado
Awalnya memang menyebalkan karena harus menyesuaikan diri dengan berbagai keadaan... terbiasa dengan semua serba ada dan fasilitas lengkap, sekarang harus down to earth, gak enaaaakkkkk!!!! tapi untunglah aku telah menjalani berbagai pelayanan dengan Medical Prayer Fellowship (MPF) selama aku kuliah dulu... untuk Samaritan's Mission yang membuatku mudah beradaptasi dengan kondisiku saat ini... termasuk terbiasa dengan frekuensi mandi yang 1x per hari karena udara yang sangat dingin dan air bersih yang terbatas...
ini kamarku dan 2 teman dokter di rumah dinas kami
Thank God, aku belajar menjadi seorang yang mandiri, dari yang apa-apanya tinggal minta dan tersedia, sekarang harus mengurus diri sendiri, mulai dari masak, cuci baju, jemur (yang lebih banyak kena hujan setiap jatahku nyuci... "miss rainy"), nyetrika (ini salah satu yang gak aku suka), mengepel ubin yang selalu becek karena kaki-kaki molly (anjing peliharaan direktur RS yang lebih suka main di rumah dinas kami)... sudah lama aku tidak mengerjakan di rumahku di Manado dengan satu alasan klasik kesibukan rumah sakit sehingga semua kebutuhanku di Manado tersedia dengan bantuan orang rumah... jadi aku menganggap tempat tugasku kali ini adalah waktu training dari Tuhan untuk mengubah hidupku jauh lebih baik. Suatu saat nanti ketika aku kembali ke Manado, kedua orang tuaku akan bangga dengan perubahan yang terjadi pada diriku...
"Akhirnya aku tahu bahwa setiap kesedihan yang membuat kepalaku tertunduk, setiap tetes air mata yang mengalir, tentu memiliki suatu alasan dan arah bagi kepentinganku... setiap luka hati, setiap seruan pedih, setiap rasa kesendirian, setiap malam yang terasa panjang dan mencekam, tentu mempunyai alasan dan arah untuk perkembanganku... Jika aku percaya kepada Allah, semuanya itu akan berbalik menjadi kebaikan bagiku... TUHANlah yang tahu mengapa harus begitu"
Suatu waktu dalam perjalananku mengikuti bakti sosial pengentasan gizi buruk di desa Billa Oeekam, desa yang jaraknya sekitar 1,5 - 2 jam perjalanan darat dari SoE ke Atambua... aku melihat pemandangan yang lebih memiriskan hati... butuh perjuangan untuk sampai ke desa ini... aku yang biasanya kuat untuk perjalanan darat, kali ini sempat mabuk darat dan ketakutan ketika mobil yang kutumpangi akan melintasi jembatan yang aku sendiri gak yakin apa bisa jembatan kayu ini menahan beratnya mobil... tapi ternyata sampai sekarang aku baik-baik saja... ketakutan yang rasional menurutku...
Desa ini benar-benar memprihatinkan... sarana dan prasarananya jauh dari standar kelayakan... Hmmm.... apa karena aku tugas di ibukota kabupaten sampai baru menyadari keadaan yang lebih parah dari itu... desa yang tidak memiliki aliran listrik kecuali solar cell alias kalau musim hujan atau malam tidak ada aliran listrik sama skali...
Dalam perjalanan pulang dari desa itu aku merenungkan satu hal "mengapa aku mau datang ke tempat seperti ini... jauh dari kenyamanan dan kemewahan yang aku nikmati di Manado... semua serba ada... semua serba terlayani... tidak seperti disini????!!!"
"Kenapa aku mau menjadi seorang dokter dan pergi jauh dari tempat kelahiranku... pergi jauh dari sanak keluargaku... pergi jauh dari sahabatku dan pelayananku???" Mengapa???!!!
ditempat yang jauh ini aku kembali bertemu Jeffry Tjandra
Akhirnya aku temukan jawabannya bahwa itu demi "Menjawab Panggilan-NYA"... aku tahu Bapa telah merancangkan semuanya untukku... Bapa yang membawa aku jauh dari tempat asalku ke daerah yang benar-benar membutuhkan pelayananku... daerah yang butuh belas kasihanku... daerah yang kepadanya Bapa mengutus aku untuk memberitahukan kalau Bapa mengasihi daerah ini sama seperti Bapa mengasihi dan memberkati Manado kota asalku...
ditempat yang terpencil ini aku belajar dari mereka yang kata orang "bule"... kesempatan langka...
thank's Sonia (UK), Bob, Bryan, Allyson, Fifi, Yose (Aus)
Tujuh tahun aku dibina di Fakultas Kedokteran dan terlibat dalam pelayanan penginjilan... inilah waktunya aku diutus untuk pergi... ketika dulu aku mengikuti Kairos, aku berpikir kalau tugasku adalah melatih yang lain untuk pergi alias bukan aku yang berada di garis depan... tapi Bapa berkata "Tidak" aku harus pergi!!! Dan kini aku menjalankan tugas-NYA... entah sampai kapan aku mampu bertahan di tempat ini...
Jujur ini bukan tempat yang nyaman... dalam bulan ke-4 pun aku masih berusaha beradaptasi dengan keadaan... berusaha mengerti apa yang Bapa ingin aku lakukan lagi di tempat ini... Tantangan dan masalah memang ada dimanapun kita berada... tinggal bagaimana kita bertindak bijaksana dan menghadapinya bukan lari dari masalah yang ada...
Yang pasti aku akan mengikuti perintah-NYA... kemana pun KAU pimpin, ke negeri yang KAU pilih... ini aku utuslah Tuhan... dan ku kan pergi...
setelah 6 bulan di SoE Bapa menjagaiku luar biasa termasuk berat badanku!!!
6 bulan aku bertugas di RSUD SoE sebelum akhirnya kembali ke kota tempat aku dibesarkan... melanjutkan kisah dan pengabdianku sebagai seorang dokter... menjadi dokter PTT di tanah kelahiranku sebelum akhirnya kembali ke almamaterku untuk melanjutkan perjanjian aku dan Bapa untuk menjadi seorang spesialis bedah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar