Dalam 2 bulan terakhir setelah aku membaca blog seorang sahabatku, ada satu kata yang selalu ada dipikiranku dan setidaknya selalu muncul setiap hari... aku harus menulis sesuatu tentang MODESTY menurut sudut pandangku... tapi ternyata bukan sesuatu yang mudah untuk membuat tulisan tentang kata MODESTY... aku harus bisa merefleksikannya dulu sebelum menuliskan sesuatu tentang MODESTY...
Let I start with apa sih MODESTY itu...
menurut wikipedia (-thanks Mr. Google-)
Standards of modesty (also called demureness or reticence) are aspects of the culture of acountry or people, at a given point in time, and is a measure against which an individual insociety may be judged.
Modesty may be expressed in social interaction by communicating in a way exhibiting humility,shyness, or simplicity. The general elements of modesty include:
- Downplaying one's accomplishments (see humility)
- Behavior, manner, or appearance intended to avoid impropriety or indecency
- Avoiding insincere self-abasement through false or sham modesty, which is a form of boasting.
A second expression of modesty, isolated from communication and human interface, focuses more on internal perception of superiority and may be expressed in the following ways:
- through work ethic,
- motivation for self improvement,
- and tolerance of others.
Physical modesty dominates the social stage. Fashions and fads at times test the limits of community standards of modesty. People can be subjected to peer pressure, both to conform to community standards or to flout them. Community standards of modesty however may be driven by a sense of superiority, which contrasts some definitions of modesty.
Kalo orang Indonesia menerjemahkannya dengan KESOPANAN atau SOPAN SANTUN... ternyata banyak banget yang dibahas hanya dengan satu kata MODESTY... So, aku menulis MODESTY ini berdasarkan pengalamanku dan ketika membuka mata dan telinga lebih lagi dalam 2 bulan ini untuk tahu lebih banyak tentang MODESTY...
Bagi orang Indonesia (termasuk juga diriku yang Indonesia) bicara Sopan Santun adalah bicara tentang tata krama dalam banyak hal, apalagi untuk orang timur yang masih menjunjung tinggi budayanya termasuk Kesopanan... untuk sekarang ini yang akan ku bahas adalah mengenai fashion, dari sudut pandang seorang wanita...
Fashion memiliki trend setiap tahunnya, kalo di daerah beriklim tropis seperti di Indonesia, trend mode biasanya menjadi ajang tahunan yang bajunya bisa dikenakan dalam cuaca apa saja karena tidak ada cuaca yang extrem seperti di daerah dengan 4 musim... tapi trend mode gak bisa dikotak-kotakkan berdasarkan iklim coz trend mode duniapun demam dan wabahnya sampai ke Indonesia... suatu fashion atau mode akan semakin terkenal ketika baju itu dikenakan oleh selebritis terkenal... dalam hitungan sebentar model yang sama akan digandrungi oleh para fansnya...
Lantas apakah hubungan antara FASHION dengan MODESTY... benang merah keduanya melibatkan MATA sebagai indra penglihatan... Saat ini orang dengan bebasnya mengenakan baju berbagai model, dengan berbagai belahan, dengan berbagai potongan... yang dulu merupakan hal yang tabu, sekarang mulai diterima karena merupakan konsekuensi kemajuan zaman dan mengikuti trend mode dunia... disinilah MODESTY dan MATA memainkan peranannya...
MATA dari orang yang mengenakan pakaian itu akan melihatnya sebagai sesuatu yang menarik, yang oke untuk menunjang penampilannya, dan menjadikan standar bahwa itu sopan dan sah dikenakan... Bagaimana dengan MATA dari orang lain yang melihat penampilan itu... apakah mereka berpikir hal yang sama bahwa baju itu menarik, mengikuti trend dunia atau malah dari mata itu membuat mereka terjatuh dalam "dosa"...
Aku bukan orang yang konservatif masalah busana... akupun menyukai mengenakan baju yang membuatku tampil menarik secara "fisik"... aku lumayan pede dengan fisikku, So kalo aku mengenakan baju, pada kondisi2 tertentu akupun mengenakan baju yang membuatku tampak "cantik" secara fisik... dengan gaun belahan V panjang setinggi lutut, atau kemeja yang belahannya menonjolkan daerah dada (-only strenum area i mean-) mengenakan rok selutut... (untuk masalah rok jangan harap aku akan mengenakan rok panjang, -kecuali aturan mengharuskannya- bukan untuk penampilan tapi karena alasan kepraktisan pekerjaanku yang memerlukan mobilitas tinggi)... aku menyukai mengenakan itu semua karena setidaknya membuatku pede untuk penampilan fisikku...
TAPI ketika masalah MODESTY ini berulang-ulang terngiang di telinga dan pikiranku membuat aku banyak merenung apakah penampilan oke dari pakaian yang aku kenakan memang memberikan keuntungan kepercayaan diri kepadaku sebagai pengguna ATAU ada side efek negatif kepada orang lain disekitarku... Apa yang ada didalam pikiran mereka ketika melihat pakaian dengan belahan di bagian dada, dengan atasan yang u can see, atau rok yang hanya setinggi lutut... Apa pikiran mereka sama dengan pikiranku bahwa pakaian itu membuatku semakin menarik... atau aku secara tidak langsung membuat mereka berdosa karena mata dan pikiran mereka... My manual book - ALKITAB - dengan tegas menulis hanya dengan melihat kemudian memikirkan yang tidak2 itu sudah berbuat zinah...
Bagi sebagian orang akan mengajukan pembelaan itu kembali pada orang yang melihat... kalo pikirannya itu sebagai seni, sebagai penunjang penampilan fine2 saja... kalo orang itu dasar pikirannya kotor, penampilan tertutup pun gak akan ada bedanya tetap orang itu memikirkan yang kotor...
Yang aku dapat dalam 2 bulan ini aku setuju kembali pada pribadi masing-masing orang, kita gak bisa mengontrol pikiran orang yang ada disekitar kita BUT setidaknya kita bisa mengontrol diri kita sendiri... Ketika aku mengenakan suatu pakaian dan melihatnya didepan cermin, aku melihat sosok yang menarik dan berharga di mata Allah, kemudian aku melihat dari sudut pandang orang lain apakah pakaian yang aku kenakan akan membawa kemuliaan Allah atau malah membuat orang lain jatuh dalam pencobaan...
So aku mencoba mempraktekkan apa yang aku pikirkan tentang MODESTY versiku... bukan dengan mengenakan segala sesuatu yang tertutup semuanya, bukan kemeja tangan panjang yang terkunci semua kancingnya, bukan rok yang panjangnya semata kaki... tapi mencoba mengenakan pakaian yang "SOPAN" menurut pandanganku dan pandangan orang yang melihatku... Penampilanku tetap terjaga dan aku berusaha menjaga diriku agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain... dengan demikian aku menaikkan standar penilaian orang terhadap diriku karena aku telah menjaga KESOPANANku...
Gals, (aku ngomongnya gals karena biasanya fashioners itu cewe dan penikmatnya adalah cowo), yang membuatmu menarik bukan segala sesuatu tentang fisik, mungkin pakaian yang kamu kenakan keren, ok, sexy, tapi kalau dengan pakaian itu kamu membuat orang lain jatuh dalam dosa, atau kamu membuat orang lain merendahkan dirimu karena pakaian yang "gak sopan"... bukankah gak ada gunanya sesuatu yang "menarik" yang coba kamu tampilkan dari pakaian yang kamu kenakan... Berpakaian sopan gak akan membuat penampilanmu secara fisik menjadi gak menarik koq... seriously aku telah mencobanya selama 2 bulan ini dan aku semakin percaya diri karena gak perlu risih dengan rok yang pendek atau belahan dada yang terlalu ke bawah... dan yang terutama menjaga diriku sebagai anak Allah...
proud to be the Lord daughter
-angelica maurene-
bdoa spy km terus ngalamin Tuhan en bertumbuh semakin 'cantik' di mataNya :)
BalasHapus